Sementara itu, salah satu orang tua korban, Hela menyebutkan anaknya baru saja lulus sekolah menengah kejuruan, bahkan ijazahnya pun belum diambil, anaknya memilih berangkat ke luar negeri untuk bekerja.
“Begitu dengar ada kejadian ini, saya langsung drop, sakit. Terima kasih kepada Ketua DPRD Babel dan semua pihak yang membantu kepulangan anak saya,” ujar Hela, ketika menunggu kepulangan anaknya.
Ia menyebutkan, anaknya pernah mengirimkan uang hasil kerja di luar negeri, tetapi uang tersebut disimpannya, untuk kebutuhan sang anak. Rupanya benar, ketika anaknya mengabari belum terima gaji, uang tersebutlah yang dikirim kembali untuk kebutuhan anaknya.
“Kalau cerita buruk enggak ada, cuma pernah bilang kalau tidak terima gaji, nggak nyangka bakal seperti ini, dari awal saya sebetulnya tidak sepenuhnya mengizinkan ia pergi,” tuturnya.
Setelah kejadian ini, Hela mengaku tidak akan mengizinkan lagi anaknya untuk ikut-ikutan mencari pekerjaan yang ilegal.
Senada dengan Bayo, adiknya juga termasuk dalam 74 korban TPPO di Myanmar tersebut. Bayo menceritakan bahwa adiknya pernah disekap selama tiga hari tanpa diberikan makanan.
Leave a Reply