Cerita WNI Asal Basel Jadi Korban TPPO di Myanmar, Disekap hingga Diminta Uang Tebusan Ratusan Juta

* AS: Pulang ke Tanah Air Tak Pegang Uang

AS Salah satu korban TPPO di Myanmar, Jumat (21/3/2025)

“Awalnya saya buka facebook dapat link telegram pekerjaan legal, lalu chatingan dengan agen pekerjaan tersebut, namun setelah chatingan saya tidak dikasih tau nama perusahaan apa, tapi kalau untuk pekerjaan dijanjikan dengan gaji sekitar Rp11 juta per bulan, dan untuk pembiayaan keberangkatan dan bikin paspor dan lain-lain ditanggung perusahaan, lalu diminta data hingga video mengetik keyboard dan perkenalan diri,” ujar AS kepada media.

Baca Juga  Sarat Makna dan Budaya, Gubernur Babel Hadiri Tradisi Unik Suku Ketapik di Bangka Barat

Dengan dijanjikan gaji Rp11 juta, dan bermodalkan kepercayaan dari pihak agen yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut legal, hingga visa langsung diurus perusahaan, AS berangkat ke Myanmar atas restu orang tua dengan tujuan untuk membantu perekonomian keluarga.
Meskipun sudah lima bulan bekerja di Myanmar, AS mengatakan awalnya dijanjikan untuk bekerja di perusahaan yang berada di Thailand.

“Awalnya belum tahu kerja scammer online, keberangkatan dibiayai mereka semuanya. Awalnya memang di Thailand, tapi besoknya langsung diseberangkan ke Myanmar lewat sungai, selama diperjalanan kita dikawal tentara, dan setiap agen yang membawa kita harus bayar ke tentara di sana,” katanya.

Leave a Reply