SUNGAILIAT, LASPELA – Kepolisian Resor Bangka menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat Menumbing 2025 dalam rangka pengamanan perayaan Idulfitri 1446 H.
Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Mako Polres Bangka ini dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas sektor, termasuk Forkopimda, Dinas Perhubungan, BPBD, dan instansi terkait lainnya.
Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka menegaskan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam mendukung kelancaran pelaksanaan Operasi Ketupat Menumbing 2025.
Ia juga menekankan pentingnya evaluasi dari pengalaman tahun sebelumnya agar pelaksanaan operasi tahun ini lebih maksimal.
“Kita menerima masukan dan saran agar operasi ini berjalan lebih efektif. Salah satu contohnya adalah sistem satu arah di kawasan wisata Pantai Matras yang terbukti mengurangi kemacetan saat Tahun Baru lalu,” kata Kapolres, Kamis (20/3/2025).
Dalam rapat tersebut, Kabag Ops Polres Bangka, Kompol Bagus Krisna Ekaputra, S.I.K., memaparkan berbagai aspek penting dalam operasi, termasuk dasar hukum pelaksanaan, tugas pokok, serta ancaman yang mungkin terjadi sebelum, saat, dan setelah hari raya.
Beberapa potensi gangguan yang diantisipasi antara lain lonjakan aktivitas di pusat perbelanjaan, peningkatan transaksi di ATM, rawan kriminalitas seperti pencurian dan perampokan, hingga gangguan lalu lintas akibat arus mudik dan balik.
Selain itu, potensi tawuran saat takbiran dan pembagian zakat yang tidak tertib juga menjadi perhatian utama.
Polres Bangka juga akan menyiapkan lima pos pengamanan di titik-titik strategis, yakni, Pospam Lintas Barat, Puding Besar, Pospam Sp. Jurung, Merawang, Pos Yan Pantai Matras, Sungailiat, Pos Yan BKPM, Sungailiat, Pos Terpadu di Pelabuhan Mantung, Belinyu.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Bangka, AKP Junaidi juga menyampaikan bahwa kondisi politik menjelang Idulfitri turut menjadi perhatian, mengingat adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangka Ulang, serta peningkatan tensi politik di daerah.
“Kami juga mengantisipasi potensi gangguan keamanan, seperti penyebaran narkoba di tempat hiburan malam, aksi kriminal di ATM, serta konflik sosial saat takbiran, seperti yang pernah terjadi di Belinyu beberapa waktu lalu,” jelasnya. (mah)
