PANGKALPINANG, LASPELA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran siswa sekolah dan ibu hamil/menyusui terus dilakukan penyempurnaan dalam pelaksanaannya di seluruh daerah di Indonesia. Koordinasi antar pihak dijalin untuk menyukseskan program tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Fery Afriyanto, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Babel Jusak Tarigan, dan Wakil Ketua DPRD Babel Eddy Iskandar, turut mengikuti rapat koordinasi bersama leading sektor terkait secara virtual, dalam rangka pemberian makan bergizi, di Ruang Vidcon Kantor BIN Babel, Selasa (4/1/2025).
Dalam rakor tersebut, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan, didampingi Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN, Mayjen, mengungkapkan berbagai perencanaan, serta arahan dari Presiden berkenaan dengan program yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi, dan pengetahuan gizi kelompok sasaran.
“Presiden ingin segera dilakukan secara cepat dan berhasil, yang benar-benar menjangkau seluruh target sasaran anak-anak di Indonesia yang berjumlah 15 juta anak, dan total ibu dan anak ada 82 juta. Maka, pentingnya koordinasi antar pihak hingga di tingkat kecamatan bagaimana mencapai ini di seluruh Indonesia,” ujar Tigor.
Menanggapi hal itu, Pj Sekda Babel Fery Afriyanto menegaskan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel siap mendukung penuh program prioritas Kepala Negara. Saat ini, pihaknya masih menunggu kejelasan petunjuk teknis terbaru sebagai dasar pelaksanaan program MBG.
“Kami siap mendukung program nasional ini. Sebagaimana disampaikan dari masing-masing provinsi, mengharapkan petunjuk teknis pelaksanaan yang harus kita laksanakan sebagai payung hukum dalam memberikan dukungan terkait dengan program nasional. Untuk dapur umum kami masih dalam tahap koordinasi antara BGN, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Kabinda Babel Jusak Tarigan, menyatakan jika setiap pihak terkait di Negeri Serumpun Sebalai akan melakukan koordinasi, yang di awali dengan rakor bersama BGN dan BIN. Ia memahami pentingnya program MBG dalam memangkas ketertinggalan akibat stunting pada anak usia dini di Indonesia. Untuk itu, setiap pihak juga akan berkoordinasi berkenaan dengan ketersediaan dapur umum sentral demi melayani 260 ribu anak di Babel.
“Presiden memerintahkan agar kalau bisa seluruhnya terlayani dengan baik. Peran Pemda sangat diperlukan nanti untuk membangun dapur umum, karena kalau hanya mengharapkan BGN sangat sedikit, sehingga jadi lambat. Jadi, permintaannya, sampai September kita sudah bisa kencang larinya, dapur tersedia dengan baik, sehingga masyarakat sudah bisa merasakan,” katanya.
Sedangkan Eddy Iskandar yang mewakili Lembaga legislatif menyampaikan, pihaknya akan bergandengan tangan bersama Pemerintah Daerah, termasuk bersama BIN Babel.
“Saya juga berharap agar juknis segera turun, sehingga realisasi pelaksanaan program MBG untuk anak-anak TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil/menyusui dapat dilaksanakan segera pula oleh Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Eddy menambahkan, ini program besar, memerlukan biaya yang sangat besar. Karena itu, perlu kolaborasi semua pihak.
“Maka, kita koordinasi bersama Pemerintah Pusat, BIN, bagaimana dalam rangka merealisasikan. Kami (DPRD) pasti dukung, karena ini bukan soal memberi makan saja, tapi juga menggerakkan ekonomi daerah, tujuannya seperti itu,” tutupnya. (chu)