TOBOALI, LASPELA – Warga Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan digegerkan dengan penemuan sosok mayat Mr x alias tanpa identitas di kawasan pinggir laut Sadai, Senin (3/2/2025) petang.
Penemuan mayat yang belum diketahui identitas tersebut berjenis kelamin laki-laki menggunakan jaket berwarna biru dengan kaos dalam abu-abu dan celana berwana merah marun, serta memakai cincin.
Mayat Mr X ini pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang sedang beraktivitas di dekat pinggir laut Desa Sadai, sehingga mengundang perhatian warga setempat yang langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Setelah laporan diterima, Basarnas, bersama Polairud Polres Bangka Selatan dan Tim Inafis dari Satreskrim Polres Bangka Selatan segera mendatangi lokasi penemuan mayat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, terkait dengan proses identifikasi dan evaluasi terhadap jenazah tersebut.
Kepala Desa (Kades) Sadai, Muhammad Amin membenarkan adanya penemuan mayat tanpa identitas tersebut.
“Iya benar, memang ada penemuan mayat tanpa identitas di pinggir laut desa Sadai, dan yang pertama kali menemukan warga desa pasir putih,” kata Kades Sadai Amin, Senin (3/2/2025) malam.
Ia menyebut, mayat Mr X ini sudah dievakuasi oleh tim rescue gabungan. Namun kata dia mayat laki-laki itu diduga masih warga desa Sadai yang hilang beberapa hari lalu.
“Kalau saat ini mayat yang belum diketahui identitasnya sudah dilakukan evakuasi oleh pihak Polres Bangka Selatan bersama Basarnas Bangka Selatan. Cuman menurut kesaksian dari beberapa warga yang mengenali baju celana dan cincin yang di pakai oleh korban tersebut adalah warga desa sadai yg hilang beberapa hari yang lalu,” ucapnya.
Terpisah, Kaur Identifikasi INAFIS Satreskrim Polres Bangka Selatan Bripka Ilham Apriansyah mengatakan mayat tersebut saat ini mayat tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh Bangka Selatan untuk dilakukan visum.
“Polisi juga tengah menyelidiki kemungkinan penyebab kematian dan berupaya mencari petunjuk yang bisa mengarah pada identitas dari korban,” kata Ilham Apriansyah. (pra)
