TOBOALI, LASPELA – Sejumlah Kepala dinas di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) dilakukan absensi kehadiran dalam kegiatan Program Ajak Bupati Sambang Kampung (Aik Bakung) yang digelar di Desa Airgegas, Rabu kemarin (22/1/2025).
Hal tersebut terlihat saat selesai malam ramah tamah yang digelar di halaman Gedung Pertemuan Desa Air Gegas, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari pejabat eselon II dan III itu mendadak mengisi absensi kehadiran.
Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid saat disinggung usai deklarasi anti geng motor di Toboali, Kamis (23/1/2025) menjelaskan hal itu dilakukan guna mendukung program Riza-Debby yang bersentuhan langsung kepada masyarakat.
Bahkan, ia tak segan-segan memberikan sanksi tegas terhadap ASN yang tidak mau memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
Riza menyebutkan, khusus bagi pejabat yang absen dalam program Aik Bakung ia tak pandang bulu untuk menggeser posisi pejabat yang dinilai tidak mampu memberikan kinerja maksimal
“Jadi saya mau eselon II dan II itu lengkap hadir dalam kegiatan Aik Bakung ini, dan kalau tidak hadir saya sudah punya wacana dengan wakil bupati untuk memberi ketegasan terhadap yang tidak hadir,” kata Riza.
Ia mengatakan, Aik Bakung merupakan program kegiatan jemput bola yang masuk ke dalam skala prioritas kepemimpinan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi serta program yang pro rakyat.
“Karena ini akan mendekatkan seluruh pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa. Terpenting mampu memangkas proses birokrasi yang panjang dan berbelit. Dampaknya masyarakat dapat lebih cepat merasakan pelayanan publik yang dihadirkan pemerintah ke desa-desa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, lewat program Aik Bakung ini dirinya turut melakukan penilaian kinerja terhadap ASN khususnya kepala dinas.
Pasalnya, setiap pejabat telah diberikan beban kerja yang harus direalisasikan setiap tahunnya. Terkhusus bagi perangkat daerah yang memberikan pelayanan publik dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Oleh karena itu, kinerja kepala dinas akan menjadi perhatian setiap pelaksanaan Aik Bakung.
“Kalau mereka saja sudah tidak mau hadir dalam acara Aik Bakung sama saja menghina masyarakat saya. Sementara saya dengan bu wakil bupati dengan segala kerendahan hati harus terus melaksanakan program ini,” jelasnya.
Riza menuturkan, Program Aik Bakung tidak akan bisa berjalan maksimal tanpa peran seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.
“Tentunya lewat Aik Bakung ini pemerintah mencoba mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat secara jemput bola di pedesaan. Masyarakat tidak perlu lagi datang ke ibukota kabupaten guna mengurus administrasi, melainkan pelayanan publik yang dipindahkan ke desa,” tutur dia.
Mulai dari pembuatan dokumen kependudukan, pelayanan kesehatan, pasar murah, pembayaran pajak kendaraan maupun bangunan, pembuatan sertifikat tanah hingga perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) serta beberapa pelayanan publik lainnya.
Seluruh keluhan yang disampaikan masyarakat bisa diselesaikan dalam waktu 3×24 jam. Dinilai sangat penting mendekatkan program pemerintah dengan masyarakat tanpa ada sekat. Guna mewujudkan semuanya kepemimpinan Riza-Debby butuh orang yang punya komitmen, ada di tempat untuk melayani masyarakat.
“Kalau tidak dibantu pegawai negeri sipil (PNS-Red) siapa lah kami. Artinya kami butuh PNS handal, ASN kuat untuk menjadi pelayan masyarakat yang baik,” pungkas Riza. (pra)