TOBOALI, LASPELA- Kabid Pengadaan, Mutasi dan Promosi Kepegawaian, Rori Windrasari Safitri, mengungkapkan sebanyak 940 pelamar dinyatakan tidak lolos seleksi kompetensi dengan rincian 884 orang pelamar tenaga teknis, 48 tenaga kesehatan dan tiga orang tenaga pendidik.
“Untuk pelamar yang lolos dalam seleksi kompetensi PPPK tahap pertama, terdapat 809 orang dari 1.744 orang pelamar PPPK dengan rincian sebanyak 702 orang tenaga teknis, 54 orang tenaga kesehatan dan 53 orang tenaga kependidikan,” ungkap Rori, Jumat (10/1/2025).
Ia menyebut, 809 orang tersebut akan mengisi 975 formasi untuk pemenuhan tiga rumpun kategori, seperti tenaga teknis ada sebanyak 745 formasi, 133 formasi bagi tenaga kesehatan dan 97 formasi tenaga guru.
“Sedangkan untuk seleksi PPPK tahap kedua telah didaftar sebanyak 559 orang pelamar, paling banyak 444 orang pelamar formasi tenaga teknis, 69 orang pelamar formasi tenaga kesehatan dan 46 orang pelamar tenaga kependidikan,” sebutnya.
Oleh karena itu, lanjut dia Pemkab Basel selalu mengarahkan apabila ada tenaga honorer dengan masa kerja lebih dari dua tahun diarahkan untuk ikut seleksi PPPK.
“Selama sudah memenuhi kriteria masa kerjanya,” ujarnya.
Ia berharap, melalui skema paruh waktu bisa menjadi solusi agar tenaga honorer tidak kehilangan pendapatan setelah pegawai honorer dihapuskan, dan bisa diangkat PPPK paruh waktu tetap berstatus sebagai ASN.
“Hanya saja ada perbedaan-perbedaan dari PPPK penuh waktu. Misalnya jam kerja yang lebih singkat dan pendapatan serta PPPK paruh waktu juga pegawai pemerintahan yang berstatus ASN,” terangnya.
“Mereka juga mendapatkan nomor induk pegawai (NIP) dari pemerintah. Namun sampai saat ini kita masih menunggu petunjuk regulasi resmi dari pemerintah pusat,” sambungnya. (pra)
