TOBOALI, LASPELA — Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang termasuk dalam empat program Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan program pemberian bantuan langsung berupa makanan bergizi kepada keluarga berisiko stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Babel Mhd Irzal mengatakan sasaran Genting di Babel sebanyak 5.000 keluarga berisiko stunting dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, bayi usia 0-24 bulan.
“Genting ini ada bantuan nutrisi dan non nutrisi, untuk bantuan nutrisi, makanan siap saji atau kudapan diberikan kepada sasaran yang bisa langsung dimakan jika dikonversikan senilai Rp15.000 untuk satu hari,” terangnya dalam kegiatan pemahaman Genting di Basel, Jumat (27/12/2024).
Bantuan ini diberikan kepada sasaran sesuai dengan usia dan masa periode sasaran stunting yakni 1000 hari pertama kelahiran. Sehingga jika ada bayi yang berusia beberapa bulan dan stunting, maka intervensi diberikan hingga berusia 24 bulan.
“Sebelumnya ada program orang tua asuh stunting ini sama dengan Genting hanya saja bantuannya berbeda, kalau selama ini bentuk makanan bergizi cuma bahan saja misalkan memberikan telur, tetapi ini siapa yang menikmatinya kita kan nggak tahu, makanya genting ini berupa makanan langsung yang sudah siap disantap oleh ibu hamil apakah ibu menyusui atau bayi sasaran tadi,” jelasnya.
Selain bantuan nutrisi, bantuan non nutrisi juga diberikan kepada keluarga sasaran berisiko stunting, misalnya bantuan jamban atau WC (MCK) dan rumah layak huni kepada keluarga yang berhak menerimanya
Irzal menambahkan data keluarga sasaran ini terdiri dari keluarga miskin, yang sudah dipetakan berdasarkan tingkat kemiskinannya.
Lokus wilayah sasaran stunting di Babel tersebar di Bangka 1026, Belitung 506, Bangka Selatan 608, Bangka Tengah 1005, Bangka Barat 424, Belitung Timur 783, Pangkalpinang 648.
Bantuan ini tegasnya, berbeda dengan bantuan makanan bergizi yang dicanangkan pemerintah, karena bantuan makanan bergizi menyasar anak usia sekolah, sementara genting 1000 hari pertama kelahiran.
Irzal menargetkan tahun 2025, sasaran Genting ini dapat terealisasi dan target penurunan stunting dapat tercapai, generasi penerus Indonesia emas lebih berkualitas. (*)