PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Pangkalpinang Agus Riyanto menegaskan BPOM melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pengawasan selama tahun 2024 di sejumlah daerah di Bangka Belitung, untuk menjamin jajanan aman saat dikonsumsi anak-anak.
Dirinya memaparkan program ini merupakan bagian dari prioritas nasional yang telah dilaksanakan di beberapa wilayah sejak Maret 2024.
“Hari ini kami memaparkan hasil evaluasi dari program yang sudah berjalan, termasuk kendala dan permasalahan yang ditemukan. Dari evaluasi tersebut, kami akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti,” jelas Agus, Kamis (12/12/2024).
Program seperti pengawasan jajanan anak sekolah (PJAS), Desa Pangan Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK) menjadi langkah nyata dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan di berbagai lingkungan, mulai dari sekolah hingga pasar.
“Keamanan pangan ada tiga program yang kami laksanakan sepanjang tahun 2024 di dua lokus yaitu Kota Pangkalpinang dan Belitung Timur. Masing-masing program tersebut yaitu pangan jajanan anak sekolah dan kedua kelurahan pangan aman. Yang ke tiga pasar pangan aman berbasis komunitas,” ungkapnya.
Agus menambahkan, rapat evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara BPOM dan pemerintah daerah dalam memastikan standar keamanan pangan di masyarakat.
“Melalui evaluasi yang dilakukan, diharapkan program-program ini dapat terus ditingkatkan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Kota Pangkalpinang,” sebutnya.
“Ini tahapan akhir yang kami laksanakan sejak Maret sampai Desember, dan kami mengundang stakeholder terkait seperti Dinkes, Diskop UMKM, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah, Kepala Desa, serta Kepala Sekolah serta Paguyuban pedagang pasar pagi Kota Pangkalpinang, untuk mengikuti kegiatan ini,” tutup Agus.(chu)