BELINYU, LASPELA– Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya membagikan sebanyak 350 mesin pompa air dengan konverter kit, kepada para petani di Kabupaten Bangka, Senin (25/11/2024).
Pembagian ini secara simbolis prosesinya bertempat di Belinyu dan Puding Besar, Kabupetan Bangka.
Bantuan tersebut merupakan bantuan rutin dan salah satu sumbangsih anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung tersebut terhadap masyarakat Bangka Belitung.
Bambang Patijaya mengungkapkan, paket mesin air konverter kit untuk petani merupakan salah satu program DPR RI bersama pemerintah untuk memberikan kemudahan akses energi, karena menggunakan bahan bakar elpiji sehingga dapat mengurangi biaya operasional hingga 50 persen dibandingkan dengan penggunaan BBM.
“Kalau 2 hari lalu kita bagikan konverter kit mesin perahu untuk nelayan. Nah, di hari ini kita bagikan mesin pompa air untuk petani. Karena konkit ini hemat energi, biaya operasinya dalam bertani, berkebun, bisa murah. 1 tangki setara 10 liter BBM. Petani bisa berhemat sekitar Rp 100 ribu,” tutur pria yang akrab disapa BPJ ini.
Soalnya, mesin pompa air yang dibagikan serupa dengan mesin robin yang biasa digunakan untuk menambang.
Untuk itu BPJ mengingatkan agar petani tidak menjual atau menggunakannya untuk ngelimbang.
“Mesin ini gratis. Jangan nanti karena kreatif, mesin ini jadinya ada di TI user-user, sebu, upin-ipin. Jangan sampai ya Bapak-bapak,” pesan BPJ.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemerintah Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah mengatakan bantuan mesin pompa air untuk petani, tiap tahunnya rutin dialokasikan oleh Bambang Patijaya.
“Kami bersyukur, ini untuk tahun ketiga berturut petani-petani Bangka bisa mendapatkannya. Kami ucapkan banyak terima kasih, karena ini adalah bukti nyata program-program yang dibawa beliau ke Babel,” ujarnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Maompang Harahap yang hadir ke Bangka untuk menyaksikan penyerahan bantuan itu, berharap para petani bisa menjaga dan merawat mesin yang akan dibagikan itu.
“Kami akan melakukan pengawasan dan monitoring sepanjang satu tahun ke depan. Kalau ditemukan hambatan dan kendala, bisa berkomunikasi dengan kami Ditjen Migas,” ujar dia.
Rusli, salah seorang petani penerima bantuan mesin pompa air konverter kit itu, mengatakan mesin ini sangat membantu bagi petani dalam mengurangi biaya penyiraman tanaman.
“Saya bisa tahu manfaatnya, karena sudah lihat mesin ini punya teman, dia kebagian tahun kemarin. Makanya saya bersemangat untuk mengurus barang ini. Alhamdulillah tahun ini giliran saya juga bisa kebagian,” ujarnya. (*)