PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Sugito mengajak seluruh pihak bersama-sama mewujudkan cita-cita Bangka Belitung, menjadi provinsi “bertuah” yaitu wilayah keberlanjutan, transformatif, unggul, maju dan harmonis.
“Mari kita jadikan momentum peringatan hari jadi ke-24, ini untuk melanjutkan kerja yang sudah dimulai oleh para pendahulu kita. Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah yang kita lalui, dalam membangun Provinsi yang kita cintai ini,” ujar Sugito dalam sambutannya pada rapat paripurna memperingati Hari Ulang Tahun Ke-24 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (21/11/2024).
Memaknai usia yang ke-24 ini, Sugito menjelaskan peringatan hari jadi provinsi merupakan penghormatan terhadap lahirnya Pemerintahan Provinsi Kep.Babel sebagai provinsi ke-31 di wilayah NKRI.
“Berkumpulnya kita di tempat ini menjadi saksi perjalanan provinsi selama 24 tahun dan menjadi refleksi untuk kita melangkah lebih baik menuju Kepulauan Bangka Belitung Bertuah 2045,” katanya.
Sesuai dengan tema hari jadi provinsi tahun ini “Bersama Kite Pacak, Kepulauan Bangka Belitung Hebat”, Sugito menyakini sinergitas antarpihak dapat membawa Babel terus maju dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Salah satunya, keberhasilan meraih berbagai reward.
“Penghargaan itu semua merupakan reward dari hasil kerja Bapak dan Ibu semua. Itulah hasil dari jerih payah semua warga Kepulauan Bangka Belitung ,” ucapnya.
Ia juga mengatakan di tengah permasalahan yang dihadapi Babel saat ini, dapat dijadikan pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak terulang kembali di masa mendatang.
Oleh karena itu, apapun program pembangunan yang sedang dilakukan, Sugito mengharapkan dukungan dan kerjasama dari para pejabat daerah hingga wakil rakyat di Kep.Babel yang ada di provinsi maupun DPR RI serta DPD RI.
“Mudah-mudahan kebersamaan ini dapat terus kita tingkatkan lagi dimasa yang akan datang. Untuk itu, mari kita bersatu padu, bahu-membahu dalam membangun Bumi Serumpun Sebalai yang kita cintai,” kata Sugito.
Sugito juga menambahkan momentum Hari Jadi Provinsi Babel ke-24 ini, memiliki arti penting karena tidak lama lagi akan memilih gubernur definitif dan memulai langkah awal perencanaan pembangunan 2025-2045 menuju Indonesia Emas dan Kep.Babel Bertuah 2045.
“Semoga pemimpin selanjutnya dapat membawa bahtera Kepulauan Bangka Belitung ke arah yang lebih baik,” harapnya.
Lebih lanjut pihaknya juga menyoroti indeks pembangunan manusia (Ipm) Bangka Belitung meningkat setiap tahunnya, serta telah mencapai angka 74,09 persen hampir mendekati capaian nasional.
“Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Bangka Belitung, sudah dapat dalam memperoleh pelayanan dasar di segala bidang pembangunan. begitu juga ketimpangan pendapatan masyarakat semakin rendah bahkan paling rendah, di bandingkan provinsi lain di indonesia yang ditandai dengan indeks gini ratio sebesar 0,244 point,” ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut diungkapkan Sugito, menunjukkan tingkat pemerataan distribusi pendapatan di Bangka Belitung sangat baik.
Namun pihaknya juga mengungkapkan perlu ada perhatian di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung hanya tumbuh sebesar 0,13 persen.
“Hal ini disebabkan beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi, dimana kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan. Melambatnya pertumbuhan ekonomi juga menyebabkan tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan sedikit meningkat, namun angka tersebut masih cukup baik dibandingkan angka nasional,” jelasnya.
Untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Provinsi Bangka Belitung, Sugito menambahkan perlunya sinegritas dan kolaborasi menjadi kunci yang harus dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mempererat semangat kolaborasi, dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mengembangkan sektor-sektor unggulan melalui hilirisasi, meningkatkan swasembada pangan dan mengatasi krisis energi. Selain itu kita juga harus terus menjaga kelestarian lingkungan hidup, karena lingkungan yang sehat adalah modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan,” tutupnya. (chu)