PANGKALPINANG, LASPELA – Palang Merah Indonesia (PMI) kota Pangkalpinang, menggelar Musyawarah Kota (Muskot) pada penghujung masa kepengurusan PMI Kota Pangkalpinang periode 2019-2024 yang digelar di Ruang Pertemuan MG Puncak Hotel, Rabu (20/11/2024).
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pangkalpinang periode 2019-2024 Muhammad Sopian dalam sambutannya menuturkan forum ini merupakan forum tertinggi dari organisasi PMI di tingkat Kota Pangkalpinang yang dilakukan 5 tahun sekali.
“Pertemuan yang sangat penting untuk mengevaluasi kinerja program selama lima tahun kita lalui dan yang lebih penting lagi adalah memilih ketua dan kepengurusan baru periode 2024-2029 untuk melanjutkan program PMI 5 tahun yang akan datang,” katanya.
Sopian memaparkan beberapa hal atau informasi yang perlu disampaikan dalam kesempatan ini, yaitu adalah kegiatan yang telah dilakukan selama periode 2019-2024 atau 5 tahun kepengurusan ini, sejak pelantikan 6 Januari 2020 lalu.
“Pertama melanjutkan penyelesaian pembangunan Gedung PMI untuk pelayanan darah. Pembangunan dimulai sejak bulan Oktober 2019, dan alhamdulillah pada bulan Maret 2020 selesai dikerjakan dan dapat difungsikan untuk kegiatan pelayanan darah dengan biaya sebesar Rp1.658.720.000,- yang sepenuhnya bersumber dari UTD PMI Kota Pangkalpinang,” katanya.
Kemudian pada bulan Oktober tahun 2020 PMI dalam usaha pengembangan organisasi yang lebih mandiri juga dilakukan pengadaan atau pembelian berupa asset tanah seluas 1,2 ha yang berlokasi dekat Universitas Bangka Belitung Jalan Raya Jerambah Gantung.
“Dengan nilai perolehan sebesar Rp1,2 Milyar yang bertujuan sebagai investasi kedepan dalam pengembangan PMI, mengingat lahan yang dipakai saat ini sangat sempit hanya 541m2. Lahan ini direncanakan untuk pengembangan Laboratorium UTD dan pusat pelatihan Relawan PMI,” ujarnya.
Pembelian asset ini juga bersumber dari anggaran UTD PMI, lalu pada tahun 2021 untuk menambah operasional UTD PMI juga membeli 1 unit kendaran pick up roda 4 sebagai penunjang dalam pelayanan UTD dengan biaya sebesar Rp131,5 juta yang juga melalui anggaran UTD PMI Kota Pangkalpinang.
Lalu untuk pengembangan dan peningkatan SDM Untuk SDM pelayanan darah bulan Desember 2020 dilakukan Pelantikan Kepala UDD dan Wakil kepala UDD yaitu dr. Sjenileila Boer, M.Epid sebagai Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Pangkalpinang dan dr. Amelia sebagai Wakil Kepala UDD.
“Kemudian pada bulan Januari tahun 2022 dilakukan pergantian kepala UTD yaitu dr. Amelia yang ditunjuk untuk mengelola managemen UTD sampai dengan saat ini,” katanya.
Selain itu, kegiatan pelayanan darah pada tahun 2020-2024 berdasarkan data bahwa permintaan akan darah setiap tahunnya berkisar diangka 13 ribu hingga 14 ribu kantong dan rata-rata 95% terpenuhi setiap tahunnya.
“Apabila dilihat dari donasi darah, jumlah pendonor darah sukarela masih dominan dibandingkan dengan donor darah pengganti yaitu 81,33% pendonor sukarela, dan 18,67% pendonor pengganti,” tuturnya.
Pada periode ini tepatnya tahun 2024 pelayanan darah PMI Kota Pangkalpinang sudah dilakukan akreditasi melalui Lembaga yang diakui oleh Kemenkes dan hasilnya Paripurna namun masih perlu perbaikan atau dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Terakhir, selain itu permasalahan terkait darah adalah biaya jasa pengolahan darah yang masih diangka Rp360 ribu per kantong, dan sejak pada awal Tahun 2024 ini harga jasa pengolahan berubah menjadi Rp490 ribu yang bisa dikliem BPJS di Rumah sakit. (dnd)