TOBOALI, LASEPELA – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bangka Selatan mendata temuan kasus penderita penyakit filariasis atau kaki gajah yang terjadi di daerah itu sudah mencapai 12 orang periode 2024.
Kepala DKPPKB Basel, Agus Pranawa menyebutkan kemungkinan jumlah penderita kaki gajah bisa bertambah jika tidak segera ditangani.
“Penyakit kaki gajah apabila pasiennya tidak kronis tidak akan ketahuan,” kata Agus, Selasa (12/11/2024).
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Basel untuk dapat berkerja sama dengan pemerintah untuk membantu mencegah penyebaran penyakit kaki gajah melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM).
“Kami ingin masyarakat terbebas dari penyakit kaki gajah dengan gencar melaksanakan program POPM agar masyarakat yang tidak ada gejala pun bisa terdeteksi negatif jika dilakukan pemeriksaan darah,” ujar Agus.
Adapun masyarakat yang disasar yakni 201.346 jiwa penduduk yang menjadi sasaran program POPM, mulai usia 2 sampai 70 tahun Agus.
Menurut Agus, dari total 201.346 orang menjadi sasaran program POPM tersebut, Pemkab Basel ditargetkan harus mampu mencakup sebesar 65 persen atau sebanyak 70.477 orang yang mengikuti program POPM.
“Sementara untuk sebaran sasaran program POPM dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok usia 2 sampai 5 tahun sebanyak 10.086 orang yang terdiri dari 5.234 orang laki-laki dan 4.852 orang perempuan,” jelasnya.
Sedangkan untuk kelompok usia 5 sampai 70 tahun sebanyak 191.260 orang, rinciannya kurang lebih ada 98.597 orang laki-laki dan 92.663 orang perempuan. (pra)
Caption: Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Basel, Agus Pranawa.