Pemkab Basel Targetkan Penurunan Stunting 18 Persen 

TOBOALI, LASPELA – Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) menargetkan penurunan Stunting di angka 18 persen.

Hal ini disampaikan oleh Pj Sekretaris Daerah Bangka Selatan, Hefi Nuranda, Kamis (31/10/2024).

“Stunting ini merupakan isu prioritas Nasional, Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),” kata Hefi.

Pada 2020 – 2024 secara nasional target penurunan Stunting signifikan dari kondisi 24,4 persen pada 2021, menjadi 14 persen pada 2024 serta ditetapkan 18,8 persen di tahun 2025.

Sedangkan untuk Kabupaten Basel sendiri menargetkan 18 persen pada 2025, upaya pencapaian target ini juga berdasarkan pada strategi serta sasaran pada Perpres No 72 tahun 2021 tentang penurunan stunting dan BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana penurunan stunting.

“Secara nasional penurunan Stunting di angka 18,8 persen di tahun 2025, sedangkan Basel menargetkan di angka 18 persen di tahun yang sama juga,” sebut Hefi Nuranda.

Ia menuturkan, agar penurunan stunting ini tepat sasaran, utuh, menyeluruh dan terpadu, maka terdapat 8 indikator konvergensi stunting.

Adapun 8 konvergensi stunting ini adalah, analisi situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, perbup/perwali tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran serta publikasi data Stunting, serta yang terakhir yakni review kinerja tahunan.

“Bukan hanya konvergensi saja tetapi terdapat 3 kebijakan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting Anatar lain, pendekatan intervensi gizi, pendekatan multisektor serta multipihak dan pendekatan keluarga berisiko stunting tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan surat keputusan Bupati Nomor: 188.45/10.A/DKPPKB/2024 tentang penetapan desa Stunting 2024 maka ditetapkan 3 desa di dua Kecamatan Payung dan Lepar yakni, Bedengung dengan prevalensi Stunting 13,04 persen, Desa Tanjung Sangkar prevalensi stunting 19,23 persen dan Desa Kumbung prevalensi stunting 25 persen.

Namun, menurut elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) per 01 Agustus hingga 31 Agustus 2024 yang masuk dalam 5 desa tertinggi stunting yakni Desa Celagen 9,23 persen, Desa Batu Betumpang 8,91 persen, Desa Rias 7,16 persen, dyesa Serdang 5,44 persen dan Desa desa Sukajaya 5,06 persen.

“Melihat data – data tersebut, dengan sinergritas yang kompak baik dinas terkait, Forkopimda maupun stakeholder kita optimis target penurunan stunting di tahun 2025 sebesar 18 persen bisa tercapai. Begitu juga dengan Konvergensi penurunan Stunting di 2024 ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting,” pungkasnya. (pra)