Paslon Mandiri Dorong Penguatan Pembangunan Desa hingga ke Kota

BANGKA BARAT, LASPELA  Pada debat pilkada pertama di Bangka Barat, paslon dengan jargon MANDIRI (Mansah dan Dwi Aryani) memaparkan program prioritas untuk peningkatan perekonomian masyarakat di Bangka Barat.

Pasalnya kondisi perekomian di Bangka Barat saat ini mengalami penurunan cukup signifikan. Menyikapi kondisi tersebut, Paslon Mandiri nomor urut 3 menyampaikan bahwasanya pembangunan kedepan harus dilakukan dengan mengoptimalkan potensi yang ada di pedesaan.

“Kondisi perekonomian kita (Bangka Barat, red) menjadi persoalan utama saat ini. Oleh karena itu, untuk membangkitkan perekonomian masyarakat, kami akan mengintervensi melalui kebijakan untuk penguatan potensi yang ada di pedesaan,” ungkap politisi Partai Golkar Bangka Barat Mansah saat menjawab pertanyaan dari panelis pada acara debat paslon pada Jumat (25/10/2024).

Lewat siaran pers yang diterima Media Satya Laspela, menurut Mansah, penguatan pembangunan di pedesaan menjadi ujung tombak untuk pemulihan perekonomian masyarakat Bangka Barat yang mengalami penurunan.

“Desa kita memiliki banyak potensi, mengoptimalkan lahan-lahan persawahan, pertanian dan perkebunan. Peran pemerintah sebagai fasilitator menyediakan pasar untuk produk, ketahanan pangan, pertanian dan perkebunan masyarakat, serta mengontrol harga jual hasil produk biar tetap stabil,” ungkapnya.

Selain daripada itu penguatan perekomian dengan mengoptimalkan lahan-lahan eks tambang berbasis masyarakat.

“Kami sudah memetakan, bahwasanya setiap desa di Bangka Barat terdapat lahan eks tambang. Untuk itu, kami mengajukan pemanfaatan reklamasi lahan eks tambang yang berbasis masyarakat sebagai sumber pendapatan masyarakat,” ujar Mansah.

Selanjutnya, untuk penyediaan pemasaran dari produksi pertanian dan perkebunan kami ingin menjadikan Mentok sebagai ibu kota kabupaten sebagai pusat jasa.

“Sebagai kota jasa, kami optimis hasil-hasil produksi petani yang ada di pedesaan dipasarkan di kota Mentok. Dengan menyediakan fasilitas swalayan, sentra UMKM, untuk memperkuat potensi pariwisata sejarah. “Pungkasnya.(**/mja)