KOBA, LASPELA– Semester pertama Tahun 2024 Kabupaten Bangka Tengah mencatat produksi perikanan tangkap sebesar 12.296,67 ton dengan nilai Rp529,08 miliar rupiah.
Data realisasi produksi perikanan tangkap Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2024 periode Januari hingga Juni tercatat bahwa Kecamatan Koba menghasilkan 1.955,22 Ton, Lubuk Besar 1.874,76 Ton, Namang 1.609,85 Ton, Pangkalan Baru 6.270,17 Ton, Sungaiselan 254,83 Ton, dan Simpangkatis 331,84 Ton.
Dengan asumsi harga per kilogram sebesar Rp43.026,89 mengacu pada harga rata-rata pada tahun 2023, maka nilai ekonomi produksi perikanan Kecamatan Koba sebesar Rp84.127.035.865, 80 atau 84,1 miliar, Lubuk Besar Rp86.665.092.296,40 atau 86,6 miliar, Namang Rp69.266.838.866,50 atau 69,2 miliar, Pangkalan Baru Rp269.785.914.871,30, Sungaiselan Rp10.964.542.378,70 atau Rp10,9 miliar, dan Simpangkatis Rp14.278.043.177,60 atau Rp14,2 miliar, dan total keseluruhan adalah Rp529.087.467.456,30 atau Rp529,08 miliar.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi mengatakan jumlah produksi perikanan pada umumnya dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sumber daya alam (SDA), faktor teknis, serta faktor sumber daya manusia (SDM).
“Faktor SDA itu meliputi potensi, kerusakan alam, migrasi/musim penangkapan, cuaca/gelombang,” kata Imam, Minggu (13/10/2024).
“Dari faktor teknis itu seperti jumlah sarana penangkapan, produktifitas sarana penangkapan, kawasan konservasi laut yang ditetapkan. Pada faktor SDM itu adalah SDMnya, kemudian kearifan lokal, kebiasaan melaut, dan lain-lain,” kata Imam.
Ia berharap, hasil perikanan tangkap di Bateng ini semakin meningkat sehingga selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat juga dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di daerah tersebut. Pihaknya juga berupaya mendorong kesejahteraan nelayan dengan dukungan dan bantuan peralatan kepada nelayan. (jon)