Diundang ke Korsel Bersama Pejabat Kabupaten dan Kota se Babel, Pejabat Bangka Barat Gaet Investor 

Rombongan pejabat Kabupaten Bangka Barat, saat melakukan kunjungan ke Seoul national university. Foto : Istimewa.

MENTOK, LASPELA– Sejumlah pejabat Kabupaten Bangka Barat, diantaranya Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Pejabat dari  Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta Kabid dari Dinas Perhubungan, berangkat ke Korea Selatan (Korsel)untuk menggaet investor.

Menurut Kepala BPKAD Kabupaten Bangka Barat, Abimanyu keberangkatan mereka itu, karena untuk pembangunan tidak dapat lagi mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga harus menggandeng pihak luar.

“Jadi kita secara APBD ada keterbatasan sehingga proyek besar yang kita rencanakan itu belum bisa. Nah makanya kita lakukan penjajakan pembangunan di luar proyek APBD,” katanya.

Dikatakan Abimanyu, rombongan Bangka Barat berangkat bersama 7 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia, dan difasilitasi oleh Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

“Kami ke Korea undangan dari pemerintah kota Seoul yang difasilitasi Kotra itu adalah lembaga perdagangan dan investasi di Indonesia dan juga PT. PII BUMN di bawah Kementerian Keuangan,” ucapnya melalui sambungan telepon, Kamis (10/10/2024).

Menurut Abimanyu, banyak yang dapat dibangun di Kabupaten Bangka Barat dan telah mereka paparkan di Jakarta, diantaranya pembangunan RSUD, Proyek Air untuk Tanjung Ular, Buffer Zone, relokasi untuk kampung nelayan maju, serta lampu jalan.

“Ternyata KOTRA tertarik maka diundang ke Korea. Agenda 3 hari, yang kemarin kami di Seoul Nasional Universitas ada paparan dari PT. PII serta perusahaan-perusahaan yang terkait dengan penerangan di Korea dan paparan dari Seoul University,” ucapnya.

Dikatakan Abimanyu, seandainya pembangunan itu terealisasi dengan menggandeng investor, akan banyak keuntungan yang didapatkan Kabupaten Bangka Barat.

“(Skemanya) jadi mereka membangun terlebih dahulu selama 10 tahun setelah habis kontrak jika rusak pun mereka yang akan melakukan perawatan, cuma setiap tahun kita membayar jasanya. Tapi selama 10 tahun apapun yang dibangun mereka jadi milik kita,” ujarnya.

Di Kabupaten Bangka Barat, Abimanyu mengatakan akan terlebih dahulu untuk pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan lampu penerangan jalan dengan teknologi yang telah diterapkan oleh Korea.

“Untuk awal kita ingin membangun RSUD yang megah dengan pelayanan yang maksimal, kemudian lampu penerangan jalan yang lengkap dengan kamera pengawas, itu jelas akan menghidupkan kota” ucapnya.(oka)