PANGKALPINANG, LASPELA – Pertumbuhan ekonomi yang baik, pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan kelestarian lingkungan hidup akan menjadi komitmen Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal, bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2024-2029.
Hal ini tentunya selaras dengan visi-misinya dikala Erzaldi diberi amanah menjabat Gubernur Babel periode 2017-2022 yakni membawa Babel Sejahtera, Maju, Unggul di bidang inovasi agropolitan dan bahari, Bertata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik efisien cepat Berbasis Teknologi.
Perlahan tapi pasti, setiap misi yang telah dipaparkannya berhasil diselesaikan dan bahkan mendapat apresiasi dari berbagai pihak baik itu swasta dan negeri. Seperti konsep ekonomi kerakyatan yang pernah digaungkan. Melalui program tersebut, Erzaldi berhasil membantu para UMKM agar dapat bertahan, terutama dalam masa pandemi Covid-19 lalu.
Kala itu, konsep yang diusung Erzaldi menyediakan berbagai fasilitas mulai dari permodalan, pengemasan, hingga pemasaran. Dengan paket lengkap ini, para pelaku usaha mulai berkembang tidak hanya lagi menjajakan usahanya di pasar lokal namun sudah bisa menembus pasar internasional. Pernah juga ia menyambet penghargaan TOP Pembina BUMD.
Kemudian upaya menurunkan angka pengangguran. Adanya potensi daerah Babel untuk menarik minat para investor di berbagai industri dan pelaku bisnis di beragam sektor tentu tak luput dari pandangan seorang Erzaldi.
Kepiawaian dirinya menarik para investor ke Babel ternyata telah berdampak terhadap menurunnya angka pengangguran di Babel. Sebagaimana diketahui, tingkat pengangguran di Babel setiap tahun mengalami penurunan hingga mencapai angka 3,62 persen di bawah rata-rata nasional sebesar 5.82 persen.
Turunnya angka pengangguran berdampak pada menurunnya ketimpangan ekonomi pada 2019 hingga mencapai angka gini ratio sebesar 0.262 persen. Atas usaha itu, Erzaldi mendapatkan apresiasi sebagai pemenang gold untuk kategori Provinsi Kecil Investasi Indonesia Attractiveness Award 2019.
Di sisi pertumbuhan ekonomi di era Erzaldi juga terbilang cemerlang. Sebab ia berhasil membawa ekonomi tertinggi di Sumatera dan kelima di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Babel mencapai 6,29 persen pada 2021. Padahal pada masa itu, dunia dan juga Babel terguncang lantaran adanya pembatasan aktivitas baik lokal mau global kala pandemi Covid-19.
Sementara dalam upaya mewujudkan kualitas SDM yang unggul dan handal. Program beasiswa pun digelontorkan untuk putra-putri daerah. Bahkan, para pengajar juga turut diperhatikan dari yang berstatus sebagai honorer hingga berstatus aparatur sipil negara (ASN).
Disamping itu, dalam persoalan pendidikan, Erzaldi berkeinginan agar ilmu dipelajari tidak sebatas sekolah, tapi juga mencakup keterampilan lainnya. Sebab, percuma bila hanya pintar dalam keilmuan namun tidak pandai dalam praktiknya. Untuk itu, Erzaldi berkomitmen membantu para putra-putri daerah agar dapat menerapkan keilmuannya secara langsung di lapangan.
Tidak heran pula, bila usaha dan kerja keras Erzaldi Rosman mendapatkan apresiasi berupa Anugerah Dwija Praja Nugraha dari Persatuan Guru Republik Indonesia, dan menjadikan ia satu-satunya gubernur yang menerima penghargaan ini.
Selain itu, dengan semua kebijakan yang telah dibuat, Erzaldi juga menunjukan manajemen yang baik dan tepat. Semua misi yang ingin dilakukan Erzaldi dapat diselesaikan, bahkan sebelum masa jabatannya selesai. Penerapan manajemen yang baik dan terstruktur ini tidak hanya diterapkan pada bidang non-pemerintahan saja. Bidang pemerintahan pun terkena imbas apresiasi dengan kebijakan manajemennya yang baik.
Hal ini terbukti dengan prestasi Babel yang meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI berturut-turut.
Mewujudkan Infrastruktur dan Konektivitas
Misi Erzaldi untuk mewujudkan infrastruktur dan konektivitas daerah yang berkualitas memang patut di apresiasi. Memang bagi Erzaldi, infrastruktur bukan sekadar tentang bangunan megah dengan angka ekonomi yang besar. Baginya, infrastruktur adalah tentang bagaimana fasillitas tersebut dibutuhkan masyarakat secara umum dan berfungsi baik untuk mendukung kegiatan masyarakat Bangka Belitung secara merata.
Oleh karena itu, dia memfokuskan pembangunan infrastruktur, seperti tempat ibadah, sekolah maupun pesantren. Lalu sesuai visinya, Erzaldi mengambil langkah besar membangun jalur konektivitas keluar masuk Babel yang berkualitas dari jalur udara, darat, dan laut.
Pembangunan jalur konektivitas ini tidak hanya meningkatkan intensitas kunjungan ke Babel, tapi akan memudahkan memasarkan komoditas Babel, sehingga akan semakin meningkatkan ekonomi masyarakat.
Untuk jalur udara, pembangunan bisa kita lihat dari kokohnya Bandara Depati Amir untuk menampung banyak maskapai penerbangan agar semakin banyak pengunjung yang datang ke Babel. Sedangkan jalur laut, Erzaldi juga telah berupaya menyiapkan pembangunan pelabuhan di Babel. Bahkan, pembangunan ini juga telah menjadi salah satu pembangunan prioritaas dari pemerintah pusat. Seperti pelabuhan Pangkalbalam dan Pembangunan Pelabuhan Mantung Belinyu, yang baru direalisasikan pada tahun ini.
Lalu, jalur darat, terkhusus hal ini semulanya Erzaldi sudah menjalani kerjasama dengan Pemprov Sumsel Babel dalam pembangunan Jembatan Bahtera, sehingga konektivasi jalur darat Sumatra dapat tersambung hingga ke Babel. Namun, hal itu terpaksa harus batal dilakukan lantaran diketahui anggaran yang tersedia tak mampu menopang pembangunan tersebut.
Kendati begitu, bukan berarti pembangunan jalan di Babel berhenti, perbaikan demi perbaikan di ruas jalan provinsi terus dilakukan guna memastikan keamanan bagi para pengendara. Disamping itu, juga ada Pembangunan Terminal Penyeberangan Bakit Parittiga (Kabupaten Bangka Barat) dan Mantung Belinyu (Kabupaten Bangka) sudah diusulkan sejak kepemimpinan Erzaldi lalu, walaupun baru akan direalisasikan pada tahun 2024 nanti.
Di bidang Kesehatan, Erzaldi juga memberi perhatian serius guna mendukung impiannya mencerdaskan kehidupan masyarakat di Babel.
Terutama dalam menangani pandemi Covid-19 lalu. Usaha dan kerja keras ini kemudian diapresiasi Presiden Joko Widodo dengan menobatkan Babel sebagai provinsi terbaik kedua dalam menangani Covid-19 setelah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berkat itu, Babel menerima bantuan rumah sakit infeksi dan karantina Covid-19 sebagai bentuk apresiasi usaha dan kerja kerasnya. Tidak hanya itu, Babel juga menjadi salah satu provinsi yang diberikan lampu hijau pemerintah pusat untuk kembali membuka pintu pariwisatanya di era adaptasi kebiasaan baru. Tentunya ini membuktikan bahwa inisiasi dan kebijakan di bawah kepemimpinan Erzaldi di Babel masih dapat mengendalikan bencana nonalam seperti Covid-19.(ril/chu)