TOBOALI, LASPELA – Suksesnya pelaksanaan Upacara memperingati HUT ke 79 Republik Indonesia (RI) tak terlepas dari peran penting pelatih Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Guna menyukseskan kegiatan sakral itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menggelontorkan anggaran hingga ratusan juta yang dimulai dari perekrutan hingga masa karantina maupun honor bagi anggota Paskibraka.
Kepala Kesbangpol Basel, Evie Sastra menyampaikan, pihaknya menggelontorkan anggaran yang dimulai dari perekrutan hingga selesainya tugas para paskibraka yakni sebesar Rp. 427.000.000 atau Rp 427 juta.
“Kita menggelontorkan anggaran sekitar Rp. 427 juta untuk paskibraka,” sebutnya, Senin (19/8/2024).
Ia menyebut, anggaran tersebut bisa dikatakan belum ideal tetapi pihaknya berusaha bagaimana memaksimalkan anggaran yang sangat terbatas ini.
“Kendati anggaran ini minim tetapi kita tetap memaksimalkan penggunaannya,” ucap Evie.
Anggaran ini, kata dia dipakai mulai dari tahap perekrutan atau tahap seleksi calon paskibraka, makan minum dan selama masa karantina.
“Serta juga para pengasuh di asrama, honor kepelatihan maupun honor anggota paskibraka sendiri,” ujarnya.
Evie Sastra juga menambahkan, untuk anggota Paskibraka sendiri pembayaran honor mereka dihitung perhari yakni Rp. 100.000 per orang yang berjumlah 30 anggota.
“Untuk anggota paskibraka kita bayarkan perhari Rp 100 ribu per orang selama masa 16 hari di karantina hingga penugasan pada 17 Agustus kemarin dengan total yang dibayarkan per orang yakni Rp. 1.600.000, sedangkan honor di jajaran kepelatihan, pengasuh asrama dan tim medis berbeda,” sebutnya.
Sedangkan untuk jajaran kepelatihan terdapat tiga orang, Evi menjelaskan pengasuh asrama ada 10 orang, serta tim medis 3 orang.
“Untuk mereka ini honornya berbeda dari anggota paskibraka, karena mereka bekerja mulai dari tahap penyeleksian awal yakni di Januari 2024,” terangnya.
Keterbatasan anggaran ini juga berpengaruh dengan malam resepsi yakni malam setelah penugasan para anggota paskibraka, pihaknya tidak bisa melaksanakannya.
Namun, kata Evie pihaknya tetap akan menggabungkan malam ramah tamah tersebut pada 31 Agustus atau malam puncak.
Kendati demikian, dengan keterbatasan anggaran ini proses seleksi hingga pelaksanaan calon paskibraka berjalan dengan lancar, hal tersebut tak terlepas dari peran serta para pelatih maupun semangat para peserta untuk menjadi anggota paskibraka.
“Harapan kita kedepannya, para anggota paskibraka Kabupaten Basel nantinya bisa menembus di level Provinsi maupun Nasional, oleh sebab itu mulai lah dipersiapkan dari sekarang agar para siswa – siswi ini siap mengikuti proses tahap seleksi dan tidak terkejut dengan rangkaian prosesnya,” pungkasnya. (Pra)