SUNGAILIAT, LASPELA — Asisten I Pemkab Bangka, Tony Marza menegaskan agar istilah Cebong dan Kampret tak muncul dalam Pilkada Serentak 2024.
Hal itu berdasarkan pengalaman terdahulu, dimana pada setiap Pilpres maupun Pilkada akan muncul istilah tersebut dan saling memanas-manasi.
“Yang cebong ngatain kampret dan yang kampret ngatain cebong. Padahal yang satu sudah jadi presiden dan yang satunya sudah jadi menteri. Tapi pendukungnya masih saling sindir menjelek-jelekan, tentunya di Pilkada pun akan muncul. Hal inilah yang harus diantisipasi,” tegasnya, saat rapat koordinasi lintas sektoral di Aula Tri Brata, Mapolres Bangka, Kamis (8/8/2024).
Mantan Kasatpol PP Bangka ini mengatakan, untuk menjaga situasi dan kondisi yang aman jelang Pilkada ini, tidak hanya dibebankan kepada TNI dan Polri saja, melainkan seluruh elemen masyarakat ikut membantu.
“Tanpa dukungan dari semua pihak, baik itu dari partai maupun elemen masyarakat dan pendukung calon. Mustahil pemilihan kepala daerah bisa berlangsung lancar dan sukses,” ujarnya.
Terlebih lagi, kata Tony, Pilkada 2024 merupakan sejarah bagi Indonesia karena pertama kalinya dilakukan secara serentak.
“Pengalaman Pilkada 2019 menunjukkan bahwa gangguan Kamtibmas dapat terjadi di setiap tahap. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari seluruh stakeholder agar Pilkada berjalan aman dan kondusif,” pungkasnya. (mah)