TOBOALI, LASPELA – Kondisi jalan Produksi Sawah desa Rias memprihatinkan.
Jalan tersebut mengalami rusak parah, serta terdapat kubangan atau lubang di tengah jalan, sehingga menghambat para petani untuk menuju ke sawah melakukan panen.
Pantauan di lokasi, jalan rusak dengan panjang kurang lebih 400 meter tersebut merupakan akses antara 2 kelompok tani (Poktan) di Rias.
Mirisnya lagi, bahwa sawah yang terletak di pinggir jalan Rias itu, minim fasilitas seperti jembatan, yang hanya terbuat dari kayu yang merupakan hasil gotong royong antar petani dan sudah tidak layak lagi digunakan sebab banyak papan yang sudah rapuh.
Padahal selama ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) selalu memfasilitasi dan mendukung para petani di desa rias dengan dana miliaran rupiah.
Mulai dari pembangunan jalan usaha tani, hingga peralatan lainnya.
Salah satu Petani Rias SN mengatakan bahwa sejak 12 tahun atau pertama kali pindah ke Rias jalan produksi tersebut memang tidak pernah mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah.
“Padahal jalan produksi ini sering digunakan oleh 2 kelompok tani yang karena pembatas antara kelompok A dan B yang diketuai oleh Topo dan Warno. Kami sudah berulang kali menyampaikan kepada ketua kelompok untuk mengajukan perbaikan jalan tersebut agar mempermudah akses mesin Combine ketika panen, namun sampai sekarang tidak ada tindakannya,” katanya, Selasa (6/8/2024) sore.
Dirinya merasa aneh, akses jalan kelompok tani lainnya sangat bagus, tetapi yang ada di sini malah tidak diperhatikan.
Bahkan ia menduga mungkin hanya yang orang terdekat dengan kepala daerah/kepala dinas saja yang mendapatkan akses jalan bagus.
“Saya merasa aneh saja, milik kelompok lain aksesnya jalan produksinya di perbaiki, tetapi ini jalan kami yang terdapat 2 kelompok tani malah gak ada perhatiannya, parahnya sudah belasan tahun,” pungkasnya. (Pra)