Coaching Artikel FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Babel, Rusydi Sulaiman Ajak Perkuat Literasi

Coaching artikel FDKI di Sekretariat Madania Center Bangka Belitung, Kamis (1/8/2024).

MENDOBARAT, LASPELA — Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung menggelar kegiatan coaching artikel, di Sekretariat Madania Center Bangka Belitung, Kace, Mendobarat.

Dimana kegiatan tersebut sebagai lanjutan pendampingan akreditasi jurnal FDKI beberapa hari sebelumnya di Asrama Haji Pangkalpinang.

Beberapa peserta yang tergabung dalam kegiatan tersebut sangat antusias dan mengikutinya secara serius.

Jika pada kegiatan pendampingan akreditasi jurnal dipandu oleh dua narasumber, yaitu Saifuddin Zuhri Qudsy dan Mahbub Ghozali, dimana keduanya juga merupakan pengelola dan reviewer beberapa jurnal bereputasi internasional.

Maka dalam kegiatan tersebut diperkuat oleh tiga volunteer jurnal, yaitu Ahmad Murtaza, Matsna Afwi Nadia dan Tsaniya Hidayah agar tujuan yang diinginkan terwujud.

Dua pekan sebelumnya, beberapa dosen FDKI telah mengirim artikel terbaiknya untuk dikritisi oleh para volunteer.

Kemudian, mereka melakukan coaching setiap artikel setelah sebelumnya ada arahan dari ketua tim, Saifuddin Zuhri.

“Tidak cukup satu atau dua hari untuk menghasilkan tulisan yang baik, apalagi memenuhi kriteria layak terbit,” tegas Saifuddin Zuhri, Kamis (1/8/2024).

Menurutnya, tidak sekedar orientasi dan coaching sebagaimana dilakukan, melainkan perlu kegiatan berupa klinik yang berlangsung setidaknya satu pekan. Dipastikan ide besar penulis sudah tersirat.

Sementara itu, Dekan FDKI IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung yang juga Direktur Madania Center Babel, Rusydi Sulaiman menilai bahwa menulis itu tidak mudah, apalagi tujuannya akan hasilkan artikel yang baik.

Bahkan ia juga tak ketinggalan bergabung dalam kegiatan coaching karena memang sebelumnya telah mengirimkan artikel terbaiknya untuk disempurnakan.

“Terbiasa menulis buku belum tentu seseorang mampu menghasilkan artikel bereputasi nasional apalagi internasional. Banyak hal yang membedakan keduanya,” kata Rusydi Sulaiman.

Untuk itu, Rusydi mengajak para dosen untuk memperkuat literasi, salah satunya adalah menulis artikel dalam jurnal perguruan tinggi.

Sebagai bukti keseriusan akademik, Wakil Dekan FDKI Iqrom Faldiansyah mengatakan akan berusaha mengadakan kegiatan serupa yang lebih intens dengan dukungan finansial yang memadai.

“Semoga kedepannya kegiatan seperti ini dapat kita laksanakan kembali,” ucapnya.

Diharapkan dengan adanya coaching artikel ini semua jurnal FDKI terakreditasi Shinta, dan hal ini mesti disikapi oleh setiap dosen sebagai insan akademis. (mah)