PANGKALANBARU, LASPELA — Pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kejora yang berlokasi di Desa Beluluk, Pangkalanbaru menyebut tak ada kebocoran di pipa maupun tangki penyimpanan BBM.
Hal itu setelah pihak pengelola bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Babel melakukan uji Hidrostatik atau Hydrotest.
Supervisor Teknik PT Ardina Prima, Musa mengatakan, ada tujuh tangki penyimpanan pendam yang dilakukan uji coba tersebut.
“Untuk pengetesan awal ini dari tim teknik tidak ditemukannya kebocoran, baik dari tangki pendam maupun pipanya,” kata Musa, Selasa (30/7/2024).
Sementara itu, Sales Area Manager Retail Bangka Belitung, Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan, belum bisa memastikan kapan SPBU tersebut mulai beroperasi.
Pasalnya, ia masih menunggu hasil uji lainnya untuk memastikan tidak adanya kebocoran dari tangki penyimpan BBM.
“Kami masih melihat uji dulu, dan kami juga koordinasi dengan dinas-dinas terkait apakah SPBU ini sudah bisa dioperasikan atau belum,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi, pihaknya mengatakan akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk rutin melaporkan secara periodik, sehingga bisa mengantisipasi gejala-gejalanya.
“Dokumen lingkungan itu sangat penting mungkin bisa dilaporkan secara periodik, baik itu per semester maupun per tahun. Sehingga kita bisa mengantisipasi gejala-gejalanya,” ujarnya.
Uji Hidrostatik ini juga untuk menjawab adanya keluhan warga setempat lantaran sumber mata airnya diduga tercemar oleh resapan minyak dari SPBU tersebut.
Kepala Desa Beluluk, Atjek Fatoni mengatakan permasalahan tersebut sudah sejak 2015 silam, namun hingga kini belum selesai.
Meski demikian, ia mengakui jika pihak SPBU Kejora telah berupaya untuk mencari titik kebocoran tersebut.
“SPBU sebenarnya sudah berusaha tapi gak tahu juga dimana bocornya. Tapi katanya (Pertamina) secara kasat mata tidak ada kebocoran, tapi kenyataannya memang masih bau,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar hal tersebut dapat segera diatasi agar tidak menimbulkan permasalahan di tengah masyarakat.
“Waktu itu (air) memang benar-benar bau minyak, tapi kalau sekarang mungkin agak berkurang karena musim panas dan juga operasional juga sudah stop. Kami berharap tidak ada lagi permasalahan ini, tuntas sampai di sini,” harapnya. (mah)