banner 728x90

KPID Babel dan KPU Kota Pangkalpinang Bahas Peran Lembaga Penyiaran dalam Pilkada 2024

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

 

PANGKALPINANG, LASPELA — Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Bangka Belitung dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang membahas peran penting lembaga penyiaran dalam mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dalam sebuah talkshow di Radio Prima Bangka 105,9 FM.

banner 325x300

KPID Babel menegaskan fokus utama mereka adalah pada lembaga penyiaran. Untuk memastikan penyiaran yang adil dan transparan, KPID akan memperketat pengawasan.

Sonya Anggia Sukma, Wakil Ketua KPID Babel, menekankan pentingnya sensor mandiri oleh masyarakat untuk membantu mengawasi konten yang disiarkan.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat dan pendengar Radio Prima untuk aktif melakukan sensor mandiri terhadap konten-konten yang beredar terkait Pilkada 2024,” ujarnya.

KPU Pangkalpinang telah melaksanakan berbagai program sosialisasi yang ditujukan kepada pemilih pemula, muda, dan masyarakat umum. Salah satu program andalannya adalah ‘Yok Ngubrol Pilkada’ yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan membahas isu-isu penting seputar Pilkada.

KPID Babel juga menghimbau semua lembaga penyiaran untuk tidak memberikan ruang khusus atau eksklusif kepada satu pihak dalam penayangan kampanye, melainkan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Hal ini bertujuan untuk memastikan semua calon memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan pesan kampanye kepada publik.

Anggota KPU Kota Pangkalpinang Margarita menyatakan, s aat ini ada program Yok Ngubrol Pilkada yang akan membahas dan mengupas tuntas ‘kecerudikan’ masyarakat Bangka terkait Pilkada 2024.

” Program ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan KPID untuk menjangkau masyarakat. KPU berharap angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 dapat meningkat,” ujarnya.

“Angka partisipasi masyarakat terkait Pilkada di tahun sebelumnya hanya 60%. Harapannya, dengan semakin banyaknya metode sosialisasi dalam Pilkada 2024 ini, masyarakat menjadi pemilih yang lebih cerdas,” tambahnya.

Kerja sama antara KPU dan KPID dalam penyelenggaraan sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menjadi pemilih yang lebih cerdas dan kritis serta berharap bahwa dengan berbagai metode sosialisasi yang lebih intensif pada Pilkada 2024 ini, masyarakat tidak hanya meningkatkan partisipasi tetapi juga memilih dengan bijak berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya. (rls)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version