Lepas 14 Atlet yang Wakili Babel ke Festival Olahraga Nasional di Sulteng, Ini Pesan Pj Wali Kota Pangkalpinang

Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan bersama seluruh Atlet Fastival Olahraga Nasional 2024

PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan melepas atlet-atlet yang akan melenggang ke Festival Olahraga Nasional yang akan berlangsung di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pelepasan ini ditandai dengan pemakaian jaket dan topi kepada para atlet yang berlangsung di ruang SRC Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Selasa (9/7/2024).

Lusje mengaku bangga dengan terpilihnya Kota Pangkalpinang yang melaju ke tingkat Nasional untuk mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

“Kita terpilih untuk mewakili Babel, yang akan digelar di Parigi Moutong, Sulteng, Alhamdulillah sebanyak 14 orang atlet kita akan berangkat, mudah-mudahan sehat dan bisa bertanding dengan baik dan sportif,” katanya.

Dengan ini, atlet Kota Pangkalpinang akan membawakan olahraga tradisional “Beradu Idup Api Obor” dimana olahraga ini biasanya dilakukan setelah 21 hari puasa ini untuk menimbulkan kebersamaan, rasa kemeriahan dan saling harga menghargai kepada muslim yang berpuasa.

Dengan Festival Olahraga Nasional ini Pangkalpinang bisa memperlihatkan olahraga tradisionalnya yang penuh kekayaan, tentu dengan membawa piala kemenangan.

“Saya pesankan kepada mereka disaat bertanding harus benar-benar semangat, dan yang bawa alat musik harus bermain dengan senyuman, kemudian yang olahraga harus benar-benar punya energi untuk olahraga,” katanya.

Lusje juga mengingatkan kepada tim yang membawa narasi tentang olahraga tradisional itu harus dengan penyampaian yang bagus, agar para pendengar bisa mengerti maksud dari olahraga tradisional yang dibawakan.

“Mereka mengaku sudah siap untuk propertinya, Alhamdulillah semoga mereka membawa kemenangan yang dapat mengenalkan lagi Kota Pangkalpinang ke kancah Nasional bahkan Internasional,” tuturnya.

Ia berharap dengan permainan-permainan tradisional ini masyarakat dapat tahu dan dapat mengenalkan kepada generasi bangsa, sehingga tradisi ini tidak terputus.

“Mungkin banyak masyarakat yang belum tahu, sehingga yang memainkan ini banyaknya para lanjut usia, perlu kebersamaan untuk bisa melanjutkan tradisi ini, untuk itu dengan kita membawa ini diharapkan akan mendapat atensi masyarakat,” katanya. (dnd)