PANGKALPINANG, LASPELA – Upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kota Pangkalpinang telah maksimal dilakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Melalui intervensi pengukuran ulang berat badan, lingkar kepala, tinggi badan yang dilakukan seluruh Posyandu di Pangkalpinang, dari total 95,90 persen yang sudah dihitung ulang sebanyak 213 Balita ditemukan stunting.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Agustu Afendi mengatakan, saat ini pihaknya sudah hampir selesai melakukan pengukuran ulang kepada Balita.
“Dari 16.636 Balita, kita sudah melakukan pengukuran ke 95,90 persennya, dan dari total 15.922 Balita yang sudah kita ukur ditemukan 213 Balita stunting di Kota Pangkalpinang,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).
Dengan temuan data ini, diketahui prevelensi stunting di Kota Pangkalpinang mencapai 1,28 persen, tentu angka ini harus segera ditangani untuk mewujudkan pencapaian Kota Pangkalpinang bersih stunting.
“Kita lakukan pemantauan gizi anak-anak tersebut, kita terus menunjukkan komitmen tingkatkan kualitas hidup anak-anak melalui pemantauan gizi yang lebih baik,” katanya.
Pihaknya pun telah bersinergi dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya untuk penanganan stunting, diantaranya Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
Dinas Kesehatan membantu dari segi fasilitas posyandu dari Nakes hingga peralatan hingga data Balita di Kota Pangkalpinang dari Puskesmas, dan Dinas Sosial membantu dari segi bantuan sosial bagi anak-anak stunting.
“Dengan data yang akurat ini, perlu penanganan maksimal dari Pemerintah melakukan intervensi lebih lanjut untuk menangani masalah gizi buruk dan stunting yang tetap menjadi fokus kami,” tuturnya.
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan menuturkan, perhitungan ini belum 100 persen dan pihaknya akan menghitung dulu sampai selesai berapa jumlah pasti stunting baru nanti akan dirilis.
“Stunting itu karena kurang gizi atau ketidaktahuan ibu dalam merawat anaknya atau memang anaknya sakit, dari situ kita petakan treatmennya seperti apa, jika kurang gizi kita salurkan makanan bergizi, kalau anaknya sakit tentunya treatmennya Rumah Sakit,” katanya. (dnd)