Persoalan Alur Muara Jelitik Dianggap Tak Temukan Titik Terang, Perwakilan Nelayan Datangi DPRD Babel

 

PANGKALPINANG, LASPELA – Perwakilan nelayan Jelitik Kabupaten Bangka mendatangi kantor DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk mempertanyakan terkait persoalan alur muara Jelitik yang mana hingga saat ini belum menemukan titik terang.

Nelayan di wilayah tersebut masih ngotot agar pengerukan alur muara Jelitik dilakukan oleh perusahan yang lama yakni PT Pulomas.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Babel Heryawandi mengatakan bahwa persoalan dari alur muara Jelitik ini memang sudah lama terjadi, dan tak kunjung selesai.

“Persoalan ini hampir 20 tahun lebih tidak selesai-selesai, maka kita adakan rapat dengar pendapat (RDP) duduk bersama dimana letak permasalahan,” katanya kepada awak media usai gelar RDP di ruang Banmus DPRD Babel, Senin (1/7/2024).

Diakuinya, sebenarnya sudah ada rujukan dari pihak Forkopimda untuk penyelesaian langkah pendek guna mengatasi hal tersebut. untuk itulah diharapkan persoalan ini dapat segera terselesaikan.

“Kita bersepakat agar ini cepat diselesaikan, karna banyak hal yang terkobankan dari kondisi Jelitik saat ini,” ucapnya.

Heryawandi menyebutkan, pada pertemuan tersebut, ada beberapa keterangan baru yang disampaikan oleh para nelayan, termasuk hasil kesepahaman yang dibuat sebelumnya, namun menurut para nelayan tidak kunjung direalisasikan oleh Forkopimda.

Sehingga hal ini harus dirundingkan lagi secara seksama dan dalam tempo yang tidak terlalu lama, karna dikhawatirkan akan terus menjadi persoalan apabila terus dibiarkan.

“Menindaklanjuti apa yang telah menjadi kesepahaman bersama itu, karna sampai saat ini belum ditindaklanjuti, itulah yang menjadi rekomendasi utama kepada Pemprov Babel melalui Pj Sekda yang hadir hari ini tentang kordinasi yang lebih jauh melibatkan banyak pihak,” jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, DPRD Babel siap untuk ikut terlibat sampai persoalan ini selesai.

“Supaya diskresi ini sempurna kita siap ikut terlibat dalam itu, karna persoalan ini sepertinya dibawa berbagai kepentingan termasuk mungkin saja ada kepentingan ekonomi disana sehingga tak selesai-selesai,” ungkapnya.

Heryawandi menambahkan, jika hanya sekedar pengerukan alur maka hal itu akan menjadi mudah namun karna sudah membawa perusahaan dan urusan ekonomi maka terus menjadi persoalan. Dirinya pun berharap para teman-teman nelayan dapat terus berjuang akan keinginannya itu.

“Kita berharap teman-teman nelayan bisa terus berjuang artinya tidak bisa kita diamkan (persoalan ini) agar kepentingan nelayan ini tidak terus terabaikan,” tutupnya.(chu)

Exit mobile version