PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang menyebut, jika tahun ini kemarau yang akan terjadi di Kota Pangkalpinang akan menjadi kemarau basah, dalam artian kemarau tahun ini akan diselingi dengan hujan.
“Berbeda dari tahun 2023 lalu dimana berbulan-bulan hujan tidak turun, kemarau tahun ini ialah kemarau basah sehingga akan diselingi hujan. Kadang-kadang dia panas sekali lalu tiba-tiba hujan, sehingga hujan itu tidak bisa diprediksi,” kata Kepala BPBD Kota Pangkalpinang, Dedi Revandi, Senin (1/7/2024).
Potensi kekeringan pun kemungkinan kecil terjadi, karena pada bulan September dan Oktober sudah masuk musim penghujan.
Namun pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan.
“Karena kan cuaca tidak bisa diprediksi secara saklek, cuaca juga gampang berubah, sehingga jika amit-amit terjadi kita sudah punya persiapan. Potensi kekeringan memang kecil, namun prediksi kami potensi kebakaran hutan yang tinggi,” ujarnya.
Untuk saat ini, pihaknya lebih fokus ke cuaca ektream, karena tidak tentunya cuaca saat ini, kadang hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, potensi terjadinya angin kencang, dan pohon tumbang.
“Terlebih Pangkalpinang rawan genangan, sehingga memang perlu penanganan extra. Sementara kasus angin kencang dan pohon tumbang itu belum ada di Pangkalpinang,” katanya. (dnd)