Hingga Juni Sudah 151 Kasus, Lingkungan Kurang Sehat Jadi Alasan Kasus DBD di Pangkalpinang Melonjak

Kepala Dinkes Kota Pangkalpinang dr. Masagus Hakim

PANGKALPINANG, LASPELA – Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Pangkalpinang pada tahun 2024 ini mengalami lonjakan.

Pada 2023, kasus DBD hanya 98 kasus, sementara hingga Juni 2024 tercatat sudah 151 kasus DBD.

Lonjakan kasus DBD ini menjadi perhatian penting Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kepala Dinkes Kota Pangkalpinang dr. Masagus Hakim mengatakan jika penyebab kasus DBD naik begitu cepat saat musim penghujan, timbulnya banyak genangan air menjadi tempat jentik nyamuk bersarang.

“Terlebih lingkungan yang kurang sehat, sehingga pertumbuhan virus DBD ini meningkat. Untuk itu masyarakat harus memperhatikan lingkungan sekitarnya, jangan lupa tutup tong air, dan kuras bak air jika terlihat jentik nyamuk,” ujarnya.

Kasus DBD naik secara signifikan dibandingkan tahun 2023 lalu.

Pada tahun ini kasus DBD terbanyak terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 40 kasus DBD.

“Pada tahun lalu, DBD hingga Desember hanya ada 98 kasus, namun ditahun ini hingga bulan Juni kasus DBD naik hingga 151 kasus. Tentu kami Dinkes akan semakin serius dalam menangani ini,” tuturnya, Sabtu (29/6/2024).

Pihaknya berupaya untuk mensosialisasikan terkait 3M, Menguras, Menutup dan Mengubur, serta melakukan edukasi kepada masyarakat yang diharapkan masyarakat akan menerapkan hal ini dikehidupannya.

Ia juga mengimbau masyarakat yang mengalami ciri-ciri terjangkit DBD pun, harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. “Jangan mengabaikan gejala-gejala DBD, contohnya demam yang tidak kunjung sembuh,” tuturnya. (dnd)