Terjaring Razia Kendaraan, Polres Basel Temukan Alat Kontrasepsi dari Tas Pria yang Ngaku Pegawai Bea Cukai

Kabag Ops Polres Basel Jhon Piter Tampubolon saat memeriksa isi tas 3 orang laki-laki yang mengaku pegawai Bea Cukai

TOBOALI, LASPELA – Jajaran Polres Bangka Selatan menggelar razia kendaraan di jalan raya Desa Gadung Toboali pada Rabu (26/6/2024) mulai pukul 02.00 WIB hingga pukul 05.30 WIB.

Sejumlah kendaraan roda empat maupun roda enam yang melintasi jalan itu terjaring razia yang dipimpin Kabag Ops Polres Bangka Selatan, Kompol Jhon Piter Tampubolon.

Pantauan di lapangan 1 mobil minibus jenis Toyota Rush ikut disetop petugas kepolisian. Sopir dan penumpang yang berisi 3 orang ikut diperiksa oleh personel Polres Bangka Selatan.

Saat dimintai menunjukkan identitas, ketiga orang laki-laki itu mengaku dari Bea Cukai yang hendak ke Sadai.

Namun tak sampai disitu, Jhon Piter juga meminta ketiga laki-laki tersebut untuk mengeluarkan isi dalam tas milik salah satu penumpang.

Saat diperiksa isi tas, ditemukan beberapa alat kontrasepsi milik salah satu penumpang yang disimpan di salah satu kantong resleting kecil di dalam tasnya.

Kendati demikian, petugas polisi tidak menemukan barang-barang yang aneh dan mencurigakan dari ketiga laki-laki tersebut sehingga dipersilahkan melanjutkan perjalanan ke Pangkalpinang.

Operasi razia itu pun tetap berlanjut, Kabag Ops bersama personel Polres Bangka Selatan juga sempat mengamankan sejumlah mobil truk yang diduga membawa pasir timah dari Pulau Belitung, karena saat Rabu dini hari itu KMP Menumbing Raya dari pelabuhan Tanjung Ru Belitung sedang menyandar ke pelabuhan penyeberangan Sadai, Basel.

Dari pengakuan sopir truk 6 unit mobil itu, 4 diantaranya membawa minyak goreng subsidi Minyakita, 1 unit membawa perabotan rumah tangga dan 1 unit membawa ribuan kilogram pasir timah kering dari Belitung.

Kompol Jhon Piter Tampubolon mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan Polres Bangka Selatan mengingat maraknya penyelundupan pasir timah ilegal dari luar pulau Bangka menuju ke Pangkalpinang melalui jalur pelabuhan penyeberangan laut.

“Kegiatan ini sudah beberapa kali kita lakukan untuk mengantisipasi adanya kegiatan atau barang ilegal yang masuk dari luar pulau ke Bangka melalui pelabuhan penyeberangan Sadai,” kata Jhon P Tampubolon, Rabu (26/6/2024). (Pra)