“Awalnya hanya dua orang, dari merekalah asal muasal jadi group WhatsApp. Sekarang Alhamdulillah sudah 50-an anggotanya,” sebutnya.
Pihaknya berharap agar kedepannya silaturahim dapat terus ditingkatkan hingga maut yang memisahkan.
“Sampai saat ini sudah 20-an teman seangkatan kita yang telah mendahului (meninggal dunia),” tukasnya.
Sementara itu, Sumarlan mengaku pernah mendatangi satu per satu rumah teman-temannya.
Terlebih, ia yang dulu bersikap jail menjadi hal yang mudah untuk diingat oleh teman sekelasnya.
“Saya termasuk yang merekrut kawan-kawan, datangi satu persatu ke rumahnya. Kebetulan saya masih banyak yang ingat,” katanya.
Menurutnya, di acara inilah menjadi momen untuk memperkuat silaturahmi dan menjadi ajang untuk saling memaafkan.
Acara tersebut diisi dengan ramah tamah, hiburan, games hingga pemberian paket sembako dan uang cash. (mah)
Leave a Reply