BPBD Babel Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Fenomena La Nina

 

PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) siap menghadapi cuaca ekstrem, mengingat dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem akhir-akhir ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Mikron Antariksa menyebutkan bahwa pihaknya telah siap mengantisipasi cuaca ekstrem.

“Kami (BPBD Babel-red) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota selalu standby 24 jam untuk merespon berbagai kejadian bencana akibat cuaca ekstrem,” ujar Mikron kepada media ini, Selasa (25/6/2024).

Mikron menyebutkan, dimana pihaknya juga sudah memberikan surat edaran kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk melakukan kesiapsiagaan dini dalam menghadapi La Nina tersebut.

“Untuk itu kita sudah siap siaga dalam menghadapi fenomena La Nina, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus 2024 ini,” katanya.

Selain itu, disampaikan Mikron, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan titik daerah yang rawan akan bencana, seperti cuaca ekstrem, banjir dan angin kencang.

Dalam pemetaan tersebut terdapat 33 titik daerah yang rawan bencana, dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Bangka Barat.

“Untuk titik rawan paling banyak, ada di Kabupaten Bangka Barat. Disamping hujan yang mengakibatkan banjir, angin kecang dan ombak sangat bisa memperburuk keadaan,” jelasnya.

Selain itu, dengan maraknya kasus kebencanaan ini, Mikron mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati. Apalagi saat sedang berwisata ke pantai selama masa liburan sekolah.

Apalagi sebelumnya, terdapat sejumlah kasus korban yang terseret ombak, hingga ada yang menimbulkan korban jiwa.

“Kemarin juga ada tragedi di sampur meninggal di laut, lalu di matras juga ada tiga orang yang terseret ombak namun bisa diselamatkan, maka itu saya imbau kepada masyarakat untuk lebih waspada lagi, perhatikan masalah angin dan ombak, kalau kencang dan tinggi untuk ditunda dulu main air laut. Tentu saja kami juga imbau kepada pengelola wisata juga harus memberikan peringatan terhadap keselamatan para pengunjung,” tutupnya.(chu)