Sentil Pengawasan Gas LPG 3 Kg, Bambang Patijaya Minta Dirjen Migas Serahkan Persoalan LPG 3 Kg ke BPH Migas Jika Dirasa Sulit

Bambang Patijaya saat berbicara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan  Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM RI Dadang Kusdiana (29/5/2024).

JAKARTA, LASPELA – Anggota Komisi VII Bambang Patijaya (BPJ) meminta Dirjen Migas untuk menyerahkan persolan gas LPG 3 kilogram kepada BPH Migas jika dirasa persoalan gas LPG 3 kilogram itu ribet.

Anggota DPR RI yang kembali terpilih mewakili Bangka Belitung di Senayan ini menilai jika terkait dengan gas LPG 3 kilogram ini adalah persoalan aktual.

“Saya sempat menyentil jika persoalan pengawasan dibidang hilir gas LPG kepada masyarakat ada kesulitan, kalau memang dirasakan ribet dan dirjen migas merasa lebih fokus kepada penyusunan, program dan sebagainya kasih saja ke BPH migas,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan  Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM RI Dadang Kusdiana (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar ini juga meminta jika BPH Migas punya program yang jelas untuk pengawasan LPG 3 KG..

“Kita yang dilapangan jadi bingung, tapi jika Dirjen Migas punya program yang jelas tentang bagaimana pengawasan untuk LPG 3 kilogram saya pikir tidak masalah juga kuota kan sudah ditentukan oleh Ditjen Migas,” tuturnya.

BPJ mengatakan jika ia selalu ingat bahwa proses dari pada pengumpulan data ini berjenjang dari Kabupaten, Provinsi dan Provinsi bawa ke Dirjen Migas.

“Lalu diagregasi lalu angkanya didorong ke komisi VII lalu kita bahas disini secara gelondongan,” ujarnya.

“Ketika dibandingkan, disini putus nanti di banggar di gelondongan lagi, lalu penyesuaian nya nanti tergantung daripada Dirjen Migas lagi , kuotanya berapa tidak ada yang sinkron, makanya kita bingung bagaimana kita bisa melakukan sesuatu yang digitalisasi jika kemudian sesuatu yang menjadi input data awal tidak merupakan dasar pendistribusian karena kenapa, jumlahnya penyesuaian pakai gelondongan naik dan turun,” ujarnya.

Jika memang naik itu bagus, namun jika dia turun maka semua akan pusing, sementara kebutuhan masyarakat terhadap gas LPG 3 kilogram itu tetap dan malah meningkat.

“Ini persoalan-persoalan teknis yang saya pikir sering disampaikan oleh kawan-kawan tetapi tidak pernah dijawab secara jelas dan secara teknis, jadi kita wacana terus dan dibiarin aja dibiarin aja penyesuaian nya seperti itu, jadi apa solusinya yang tepat sebetulnya?,” tanya BPJ. (dnd)