Lusje Nilai Penerapan P5 di Kota Pangkalpinang Sudah Sesuai Koridor

Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan, saat diwawancarai awak media

PANGKALPIBANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan menilai penerapan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka Belajar di Kota Pangkalpinang sudah sesuai koridor dan sesuai aturan menurut yang diarahkan Kemendikbud RI.

Dengan penerapan P5 ini Lusje mengaku dapat melihat kreatifnya anak-anak dari karya yang sudah dihasilkan yang menjadi potensi mereka, selain mengikuti pendidikan lebih tinggi mungkin dengan potensi ini, anak-anak nanti bisa berkarya dan bisa mendatangkan income.

“Salah satunya di SD 24, padahal umur mereka itu baru dibawah 12 tahun, namun mereka menghasilkan karya-karya yang luar biasa dan yang akan menjadi cikal bakal potensi mereka nanti,” tuturnya, Kamis (30/5/2024).

Salah satu karya yang berhasil mencuri perhatiannya ialah sebuah karya dari biji-bijian dimana anak-anak menyusun biji-bijian tersebut sesuai dengam warnanya dan terbentuklah garuda pancasila.

“Itu sangat luar biasa dan bagus sekali, anak-anak bisa berkarya, berkreasi seperti itu,” katanya.

Lusje juga menuturkan jika penerapan P5 yang sudah berjalan baik di Kota Pangkalpinang, tidak terlepas dari upaya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang, Erwandy yang sudah berhasil mensosialisasikan program pemerintah pusat ini ke sekolah-sekolah.

“Beliau yang sudah berhasil, untuk itu Pemkot juga mengapresiasi pak Erwandy dalam suksesnya penerapan P5 di Kurikulum Merdeka ini,” ujarnya.

Sementara itu, Erwandy menuturkan Penerapan P5 ini adalah apresiasi kepada anak-anak sekolah dalam menjalankan pembelajarannya.

“Sehingga mereka sekarang bisa mengapresiasikan dan mengimplementasikan pelajaran yang sudah diterima,” tuturnya.

Erwandy juga menuturkan jika P5 sendiri sudah merata dikenalkan diseluruh sekolah, terlebih tahun depan sudah diwajibkan untuk penerapan Kurikulum Merdeka Belajar secara full.

“Saat ini memang Kurikulum Merdeka Belajar sudah diterapkan tapi tidak full, kemarin itu opsional, boleh menjalankan dan boleh tidak, tapi untuk tahun ajaran baru kita wajibkan semua memakai kurikulum merdeka dan semua harus mengikuti,” katanya. (dnd)