PANGKALPINANG, LASPELA – Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen KP) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk membahas pemanfaatan area konservasi laut di wilayah Bangka Belitung.
“Mereka (Kemen KP-red) punya program United State Agency for International Development Konservasi Laut Efektif “USAID Kolektif” untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan konservasi laut di wilayah Babel ini,” kata Pj Gubernur Babel kepada awak media usai menggelar rapat tersebut di rumah dinas Gubernur Babel, Pangkalpinang, Senin (27/4/2024) malam.
Disampaikan Safrizal, pihaknya menyatakan akan merealisasikan USAID Kolektif untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan konservasi di perairan daerah itu.
“Kami sangat mendukung penerapan program USAID Kolektif ini,” ucapnya.
Diakui Safrizal, bahwa dirinya tertarik hal yang dibahas pada audiensi ini, yaitu mengenai pemanfaatan area konservasi laut yang bekerjasama dengan Kemen KP, dimana program tersebut sangat bermanfaat bagi ruang konservasi, penguatan masyarakat sekitar kawasan konservasi, pembinaan kemampuan kapasitas untuk pengelolaan konservasi dan sebagainya.
“Penerapan program ini tentunya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengoptimalkan pengelolaan, pemanfaatan ruang konservasi, penguatan masyarakat, pembinaan kemampuan kapasitas untuk pengelolaan konservasi, dan sebagainya,” jelasnya.
Dia menyebutkan, Program ini akan diterapkan di lima provinsi di Indonesia ini. Di kita (Babel) sudah menetapkan lima kawasan konservasi yakni tiga di Bangka dan 2 di Belitung, hanya saja belum dikelola secara maksimum atau profesional yang bisa menghasilkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
“Program USAID Kolektif ini akan diterapkan di lima lokasi kawasan konservasi yaitu Perairan Tuing di Kabupaten Bangka, Perlang Ketugar di Kabupaten Bangka Tengah, Lepar Pongok di Kabupaten Bangka Selatan, Mendanau dan Membalong di Kabupaten Belitung dan Perairan Memporang di Kabupaten Belitung Timur,” ungkapnya.
Safrizal mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung program tersebut, apalagi program ini sudah berjalan baik di Papua Barat dan memberikan manfaat kepada masyarakat di daerah itu.
“Tentu kita juga akan ikut,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Firdaus berharap Babel mendukung program tersebut. USAID Kolektif sendiri merupakan lembaga bantuan internasional yang berfokus pada area konservasi laut.
“Salah satu tujuannya yakni memperkuat kapasitas pengelolaan yang kompeten dan SDM. Keberadaan kawasan ini juga bisa memberi manfaat untuk masyarakat,” tutupnya.(chu)