“Offtakernya sudah ada. Tinggal bagaimana kita merubah mindset masyarakat dari sektor tambang ke agraria,” terangnya.
Berbagai langkah tersebut mendapat atensi dari Deputi Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi, Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo. Ia menilai konsep kemandirian pangan yang disampaikan orang nomor satu di Babel tersebut sudah baik, tinggal bagaimana keterlibatan seluruh pihak untuk menyukseskannya.
“Risiko kedaruratan pangan di Babel bisa terjadi karena belum mampu memenuhi kebutuhan di daerahnya. Dengan langkah dan kebijakan yang diambil, kami harapkan terdapat progress yang meyakinkan,” ujarnya. (ril/chu)
Leave a Reply