Langkah seperti itu perlu dilakukan, karena dijelaskannya dari kebutuhan 12 pangan pokok di Babel selama tahun 2024, jika dibandingan total kebutuhan dengan perkiraan produksi, maka hanya 3 komoditi yang mengalami surplus produksi, yakni jagung, cabai besar, dan daging ayam ras.
“Sisanya kita harus impor dari daerah lain, termasuk daging sapi yang saat ini hanya mampu mencukupi 28,68% dari kebutuhan. Maka, peran dari pengusaha sawit pada program integrasi sapi-sawit ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara, untuk menggenjot produksi beras, dirinya terus mendorong optimalisasi lahan guna memperluas areal tanam padi, serta menyediakan infrastruktur pertanian memadai, hingga menggunakan bibit bermutu untuk mendukung ketahanan pangan di daerah itu.
Lebih lanjut, pihaknya pun terus menggencarkan program Semarak Babel (Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung). Saat ini program tersebut tengah difokuskan untuk meningkatkan produksi cabai dan bawang.
Tak hanya itu, subsektor holtikultura juga tak luput dari perhatiannya. Sebagai upaya mendorong terciptanya kemandirian dan ketahanan pangan, ia mendorong para petani untuk budidaya pisang cavendish.
Leave a Reply