Geluti Industri Rumahan, Nur Produksi Getas Idung-Idung hingga 12 Kilogram Setiap Hari

PANGKALPINANG, LASPELA – Kerupuk Getas Idung-Idung yang merupakan industri rumahan milik Nur warga Kacang Pedang Kota Pangkalpinang, menjadi salah satu kerupuk getas yang dicari-cari oleh para pecintanya.

Usaha ini merupakan usaha turunan dari orang tua, yang kini mulai kembali digeluti oleh Nur. Dari awal menjalankan usahanya, Nur mengaku ia memakai modal sendiri dan tidak ada modal bantuan dari Pemerintah atau perbankan.

“Saya memang sudah dari gadis usaha ini, diajari orang tua yang memang usahanya juga ini, dulu penjualannya sampai ke luar negeri. Nah sempat berhenti karena ibu sudah tua, dan suami bekerja juga, jadi tidak ada yang bantu produksi, sementara untuk modalnya saya murni dari modal sendiri tanpa bantuan dari manapun,” katanya, Selasa (21/5/2024).

Tahap-tahap produksi dilakukan Nur bersama suaminya dengan dibantu sang anak, dari mulai mengerok ikan, menguleni, membentuk kerupuk hingga akhirnya digoreng, semua dilakukannya sendiri.

“Kami saja yang produksi tanpa bantuan karyawan, dalam sehari bisa memproduksi 11 hingga 12 kilogram, mulai produksi dari pagi hingga jam 1 siang,” sebutnya.

Hingga pemasaran produk pun dilakukanya sendiri, meskipun usahanya terhitung kecil namun Nur bersyukur dalam satu hari ia bisa meraih omset Rp800 ribu. “Setiap hari saya bisa memasarkan produknya ke Pemda, Pemprov, Pemkot dan sekolah, kalau kantor dan sekolah libur saya jualan di Pasar Pagi,” ujarnya.

Saat ini, Nur sedang menunggu sertifikat halal keluar dan ketika ia mengantongi sertifikat ini akan memudahkan ia untuk memasarkan produknya. “Kalau sudah ada, saya maunya buat merek sehingga Kerupuk Getas Idung-Idung saya ini mempunyai lisensi sehingga lebih gampang untuk dipasarkan,” ujarnya.

Harga yang dibandrol pun terjangkau, harga 1 kilogram kerupuk getas ini Rp140 ribu,  kemasan 1,2 ons Rp15 ribu. Dengan rasa gurih, renyah dengan ciri khas ikan yang menggoda, kerupuk getas tersebut bisa menjadi teman santap makan atau sekedar cemilan iseng sore hari.

Ia berharap kedepan usaha ini bisa menjadi usaha yang berkah, bukan hanya mencari keuntungan, namun juga mencari keberkahan dari Allah SWT.

“Satu hal yang selalu saya tanamkan saya membangun usaha ini jujur, dengan itulah modal awal saya melanjutkan usaha orang tua dan berharap bisa menjadi ladang pahala untuk saya dan orang-orang sekeliling saya,” pungkasnya. (dnd)