BANGKA SELATAN, LASPELA – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) terus berbenah dalam menata wajah ibu kota Kabupaten Basel, Toboali.
Salah satunya menambahkan objek wisata buatan berupa wahana bermain di Simpang 5 Toboali.
Tak main-main, Pemkab Basel menggelontorkan Rp 8.446.400.000 atau Rp 8,4 miliar lebih yang bersumber dari APBD tahun anggaran induk 2024.
Dari sekian banyak perusahaan yang mengikuti hanya PT Maharani Citra Persada Indonesia yang memenangkan lelang proyek dengan tawaran Rp 8.343.870.000 atau Rp 8,3 miliar.
Saat dihubungi pelaksana PT Maharani Citra Persada Indonesia, Redy mengatakan pihaknya sudah melakukan proses pemesanan wahana tersebut dari negeri tirai bambu.
“Iya benar, saat ini masih tahap produksi selama 85 hari,” kata Redy, Senin (20/5/2024).
Ia menyebutkan, dengan pagu anggaran Rp 8,3 miliar itu hanya untuk membeli 2 item wahana saja dari China.
“Ada 2 item wahana yang diproduksi dari China yakni Feerris wheel dan Rainbow slide,” ujarnya.
Saat disinggung alasan membeli peralatan wahana dari china itu, ia menjelaskan, alasan menggunakan produk dari negeri tirai bambu karena sudah berkualitas tinggi, karena alat produksi lokal (Indonesia) belum memadai dengan tingkat resoko yang tinggi.
“Wahana tersebut (di Indonesia) belum memadai untuk di produksi di lokal, wahana tersebut harus berkualitas tinggi karena memiliki tingkat resiko,” ujarnya.
Diketahui, PT Maharani Citra Persada Indonesia bangun gedung perpustakaan daerah Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sempat menjadi sorotan. Pasalnya ada temuan BPK pada gedung yang dibangun tahun 2023 senilai Rp 10 miliar tersebut.
Didapati bahwa pada pembangunan gedung tersebut ternyata ada penambahan anggaran di luar kontrak yang telah ditetapkan, dan didapati kekurangan volume pekerjaan hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Semula nilai kontrak pembangunan gedung perpustakaan yang dikerjakan oleh PT. Maharani Citra Persada Indonesia itu senilai Rp.9,75 miliar, kemudian ditengah perjalanan nilai kontrak mengalami penambahan anggaran menjadi sebesar Rp.10 miliar.
Penambahan anggaran digunakan untuk tambahan kegiatan beberapa item pekerjaan, akan tetapi tidak dilakukan lelang secara terpisah, namun dilakukan penunjukan langsung kepada perusahaan yang memenangkan lelang yakni PT PT. Maharani Citra Persada Indonesia, nilai kontrak mengalami kenaikan sebesar Rp. 250 juta.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sekaligus Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumadi membenarkan adanya perubahan nilai anggaran pada kontrak kegiatan tersebut.
“Penambahan anggaran tersebut dipakai untuk pekerjaan pagar dan landscape, adanya penambahan kegiatan sebagai bentuk optimalisasi anggaran,” pungkasnya. (Pra)