Inilah Penyebab Melonjaknya Pasien DBD di Basel, Salah Satunya Faktor Cuaca

Direktur RSUD Basel, dr Helen Sukendy

BANGKA SELATAN, LASPELA – Direktur RSUD Bangka Selatan (Basel), dr Helwn Sukendy menyebutkan tingginya kasus DBD saat ini diduga akibat faktor cuaca dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Faktor cuaca jadi penyebab tingginya penyakit DBD dan juga kurangnya menjaga kesehatan di lingkungan tempat tinggal,” ungkap Helen, Jumat (17/5/2024).

Ia menjelaskan, dua pasien yang meninggal dunia disebabkan keterlambatan untuk dibawa ke rumah sakit menjadi pemicu keparahan penyakit DBD, sehingga perlu dilakukan rujukan.

“Dua pasien DBD yang meninggal dunia disebabkan karena lambannya dilakukan penanganan medis sehingga menjadi fatal bagi si pasien,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pasien DBD akan mengalami tiga fase yakni fase demam tinggi, fase kritis, dan fase penyembuhan dan jika terjadi kesalahan penanganan akan berakibat fatal bagi pasien.

“Untuk mencegahnya bukan di rumah sakit, tetapi upaya masyarakat berperilaku hidup sehat secara mandiri. Dengan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, menggalakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), ataupun bisa menerapkan, Menguras Menutup dan Mengubur (3M) plus,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi dan promosi kesehatan pencegahan DBD kepada keluarga pasien supaya penyebaran kasus DBD dapat ditekan utamanya dengan PSN.

“Tetapi kalau sudah mengalami gejala-gejala demam tinggi sebaiknya pasien dibawa ke rumah sakit sedini mungkin jangan sampai ada lagi keterlambatan dalam penanganan jangan hanya gara-gara keluarga menunda pemeriksaan karena kita kawatirkan akan berakibat fatal bagi si yang sakit,” pungkas Helen. (Pra)