Menelisik Pabrik Gasing sang Maestro, Agus MD Semangat Lahirkan Regenerasi

PANGKALPINANG, LASPELA – Maestro Gasing Indonesia Datuk Agus MD merupakan sosok Maestro dengan kecintaan kepada Gasing yang begitu luar biasa. Berasal dari Pangkalpinang, Bukti Merapin Agus MD ingin jika gasing terus beregenerasi di Kota Pangkalpinang.

Menelisik langsung pabrik pembuatan gasing sang Maestro, terlihat banyak gasing buatan sang Maestro, baik yang sudah jadi maupun baru setengah jadi. Terlihat alat-alat pahatan yang berjejer serta alat pembuat tali gasing yang di pabrik sang Maestro.

Datuk Agus MD memproduksi Gasing Jantung atau Gaseng Jantung (dalam logat Pangkalpinang) yang merupakan jenis gasing nasional di setiap daerahnya di Indonesia mempunyai Gasing Jantung.

“Beda penyebutannya saja, nah memang kita tuh terkenal Gasing Jantung dan gasing ini sudah kita sinergikan karena ada kesamaan, jadi hampir semua daerah itu punya,” katanya, Jumat (10/5/2024).

Untuk syarat-syarat struktur sebuah gasing harus mempunyai kepala gasing,  leher gasing, bahu gasing, pinggang gasing dan buntut gasing.

Kayu yang digunakan pun ialah kayu Menggeris karena kayu tersebut keras dan elastis dan tidak rentan pecah. “Kalau menggunakan kayu yang keras dan tidak elastis dia bisa cepat pecah sehingga tidak cocok untuk gasing,” ulasnya.

Sementara itu ada standart nasional terkait berat gasing jantung yaitu maksimal 4 ons, biasanya pada gasing tradisional mempunyai berat 4,5 ons hingga 6 ons, namum Gasing Jantung mempunyai aturan 3,5 ons hingga 4 ons.

Datuk Agus MD juga menuturkan, jika produksi gasing jantung sempat terhenti karena Covid-19, saat ini dengan bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang dirinya kembali bergelora bisa memproduksi dan memperkenalkan lebih aktif lagi kepada anak-anak untuk meregenerasi gasing di Kota Pangkalpinang.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Ratna Purnamasari atau Budan Tudung Saji menuturkan selain pengrajin, Maestro Gasing Agus MD juga mengeluarkan aturan pertandingan yang memang dimainkan oleh seluruh dunia, jadi bukan secara nasional, jadi peraturan pertandingan itu digunakan juga di Internasional.

“Regenerasi memang harus dilakukan, sebenarnya sudah sempat kita lakukan dan kembali kita galakkan dengan membuat lomba pada tingkat SMP,” sebutnya.

Dari lomba yang digelar Ratna tidak menyangka antusias dari para siswa sangat luar biasa, sehingga pada tahun ini pihaknya akan kembali running ke sekolah untuk memperkenalkan gasing, aturan main gasing hingga pengenalan langsung pembuatan gasing di pabrik gasing.

“Minggu depan kita mulai running ke sekolah dan kali ini kita coba running ke Sekolah Dasar (SD) agar anak-anak tahu bahwa kita punya gasing loh, dan seperti ini aturan dalam permainannya. Lalu untuk TK nya mungkin akan kita coba melakukan pengenalan ke Pabrik pembuatan Gasing Datuk Agus MD,” jelasnya.

Ia optimis jika hal ini betul-betul digalakkan akan menjadi sesuatu hal yang luar biasa, namun sampai saat ini belum adanya aturan jika gasing ini masuk kepada Muatan Lokal (Mulok) di sekolah masing-masing.

“Kita juga agak kesulitan karena istilahnya melestarikan itu tidak hanya sekedar perlindungan tetapi juga pemanfataan dan pengembangan. Kita lakukan dari tahun 2020 bersama Datuk Agus dan tidak terputus, walaupun secara capaian belum terlalu maksimal, dan tentu ini butuh anggaran besar, tapi dengan anggran yang tidak besar pun kami tetap bergerak,” pungkasnya. (dnd)