Warga Resah, Badut Jalanan Beraksi di Lampu Merah

* Kasatpol PP: Jangan Diberi Uang!

PANGKALPINANG, LASPELA – Masyarakat Kota Pangkalpinang akhir -akhir ini merasa resah dengan kehadiran badut jalanan yang kerap beraksi di lampu merah. Aksi meminta-minta belas kasih pengendara ini diharapkan dapat ditindak tegas oleh aparat pemerintah.

Modus badut jalanan ini juga beragam, ada yang berjoget-joget, membawa anak, membawa speaker dan meminta uang kepada orang-orang yang lewat. Bahkan di satu titik lampu merah ada lebih dari satu badut yang melancarkan aksinya.

Novi salah satu warga Opas Indah mengatakan badut-badut ini bikin takut dan risih.

“Terlebih kita yang punya anak kecil, dan mereka juga kan tidak kelihatan wajahnya jadi was-was dan takut, terus ada satu badut yang sering lewat depan rumah juga,” katanya, Senin (6/5/2024).

Hal ini diharapkan Novi bisa diatasi, karena menurutnya dengan adanya pengamen jalanan seperti itu membuat ia resah. “Harus diamankan sih, karena mereka juga minta-minta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengatakan, butuh peran aktif masyarakat dalam menyelesaikan hal ini, dengan cara jangan memberikan uang kepada pengamen tersebut.

“Tolonglah untuk tidak memberi apapun kepada badut di jalan demi ketertiban bersama dan kelancaran aktivitas masyarakat sehari-hari. Karena semakin diberi akan semakin banyak yang seperti ini,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat, jika ada Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku untuk itu, sehingga akan diberikan sanksi kepada masyarakat yang memberikan uang.

“Tertuang pada Perda Nomor 7 Tahun 2015 tentang penanganan gelandangan pengemis dan anak jalanan. Walaupun pada kenyataannya ada yang senang memberi tip, tapi kan ada juga yang mengatakan itu mengganggu,” jelasnya.

Ia juga mengaku sampai sekarang pihaknya sering kucing-kucingan dalam menertibkan, mungkin dia tahu dimana pihaknya beraktivitas. “Jadi kita harus lebih pintar dari para badut itu dan hampir tiap hari kalau turun ke jalanan pasti ada kita dapat,” ujarnya.

Padahal pihaknya juga telah melakukan penjaringan tiga sampai empat kali dalam seminggu, namun seiring waktu semakin bertambah boneka badut berkeliaran di jalan. “Kami tetap berupaya untuk menindak tegas badut-badut liar ini,” pungkasnya. (dnd)