PKS MAL dan MHL Tutup Bikin Petani Sawit Resah, Anggota DPRD Bangka Tengah Minta Segera Ada Solusi

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus

BANGKA TENGAH, LASPELA- Masyarakat Bangka Tengah, khususnya masyarakat petani di Kecamatan Koba dan Lubuk Besar serta Kabupaten Bangka Tengah pada umumnya resah akibat tutupnya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Mutiara Alam Lestari (MAL) dan Mutiara Hijau Lestari (MHL).

Berdasarkan press release J.A Ferdian & Partnership Attorneys diketahui bahwa rekening MAL dan MHL diblokir oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Batianus mengatakan tutupnya dua pabrik tersebut mengakibatkan aktivitas masyarakat petani kelapa sawit menjadi terganggu.

“Masyarakat resah karena pabrik tutup, akibatnya terjadi penumpukan truk TBS di pabrik lainnya, kemudian terjadi antrian bongkar di pabrik yang satu mobil biasanya cuma setengah jam sekarang harus antri hingga lebih dari satu hari,” kata Batianus, Jumat (3/5/2024).

“Baru beberapa hari saja dampaknya sudah luar biasa, truk-truk harus antri lebih dari dua hari, otomatis kualitas TBS menurun dan harga akan semakin merosot,” katanya.

Batianus meminta pemerintah kabupaten dan provinsi turun tangan mencari solusi atas keresahan masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kondisi tersebut.

“Tentu hal ini sangat merugikan masyarakat, tidak boleh seperti ini, pemerintah kabupaten dan provinsi harus cari solusi secepatnya, kasian masyarakat menjerit,” katanya.

“Keadaan ini cuma semakin memperparah perekonomian Bangka Tengah, jangan sampai petani dan masyarakat kita jadi korban, pemerintah kabupaten dan provinsi harus turun tangan, apalagi sebentar lagi Idul Adha,” kata Batianus.(Jon)