Bepanton akan Jadi Modul Ajar di Sekolah, Erwandy: Lestarikan Budaya Melayu

PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang mengupayakan Budaya Bepanton akan hadir menjadi pembelajaran di sekolah. Hal ini bertujuan untuk melestarikan budaya berpantun.

“Ini dapat mengenalkan anak-anak kita agar mengetahui berpantun itu seperti apa dan benar-benar paham tentang pantun. Kami sekarang sedang berkolaborasi dengan Badan Bahasa agar menjadi modul belajar baru masuk ke pembelajaran di sekolah
baik SD maupun SMP,” kata Kepala Dindikbud Kota Pangkalpinang, Erwandy, Jumat (3/5/2024).

Ia menjelaskan jika pantun merupakan syair yang digunakan untuk mengekspresikan ide dan perasaaan, dalam pantun juga banyak tersirat nasihat. “Dari dulu masyarakat melayu menjadikan pantun sebagai pelengkap pembicaraan sehari-hari tidak hanya diacara-acara penting saja,” ujarnya.

Ia tak menampik jika budaya pantun saat ini mulai memudar, dengan ini ia berharap budaya pantun bisa dilestarikan dengan baik, anak-anak bisa mengenal pantun dan menimbulkan cinta kepada pantun.

“Minimal kalau benar Pantun ini masuk ke sekolah ada beberapa anak yang akan lekat dan menimbulkan cinta kasih ke pantun, memang tidak semuanya, tapi harapan kami ada anak yang benar-benar cinta dan bisa melestarikan pantun untuk generasi selanjutnya,” harapnya.

Ia berharap upaya ini dapat berjalan dan semoga saja upaya-upaya yang dilakukan ini maksimal dalam melestarikan budaya  Melayu. (dnd)