Kunjungi Babel, Mendes PDTT Tinjau Ketahanan Pangan hingga Hadiri Pesta Adat

PANGKALPINANG, LASPELA – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Republik Indonesia (RI), Abdul Halim Iskandar, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel)

Dalam kunjungan Mendes PDTT beserta rombongan tersebut di sambut Penjabat (Pj) Gubernur Babel Safrizal Zakaria Ali, didampingi Kepala Biro Umum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Burhanuddin, Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Utama, Kapolda Babel, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, Kepala BIN Kepulauan Bangka Belitung, Dandrem 045 GAYA dan jajaran Forkopimda lainnya, di Ruang VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Senin (29/4/2024).

Dalam kesempatan ini, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan, agenda hari ini ke Babel dalam rangka pesta adat “Murok Jerami” Suku Mengkanau Urang Namang dan Peresmian kegiatan yang pendanaannya melalui dana desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tahun 2024.

“Banyak sekali agenda hari ini salah satunya mensupprot pembangunan di Babel ini terutama di bidang pertanian, serta menyaksikan pesta adat ‘Murok Jerami’ Suku Mengkanau Urang Namang yang berlangsung di Kawasan Hutan Pelawan, Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng),” ujar Halim.

Dia mengatakan, hal ini dilakukan dalam upaya untuk percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa-desa yang ada di Bangka Belitung ini.

“Desa Namang ini salah satu yang menjadi fokus kita untuk dikelola menjadi desa yang efektif, karena desa yang efektif ini muncul dari keberhasilan desa itu sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Babel Safrizal ZA menambahkan Mendes PDTT akan berkunjung ke Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah untuk melihat beberapa potensi ketahanan pangan di Kepulauan Bangka Belitung.

“Desa Namang salah satu desa percontohan untuk ketahanan pangan seperti padi atau beras merah dan beras putih yang rasanya sangat pulen. Selain itu ada madu kelulut dan peternakan ikan yang langsung terintegrasi di satu kawasan,” tutupnya.(chu)