Pemudik Keluhkan Pembelian Tiket di Pelabuhan Tanjung Kalian

BANGKA BARAT, LASPELA – Memasuki H-7 Lebaran Idulfitri tahun 2024, Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mulai dipadati pemudik yang hendak melintas ke Pelabuhan Tanjung Api-Api, Sumsel. Namun banyak kendala yang ditemui para pemudik, salah satu terkait pembelian tiket secara online, terutama untuk calon penumpang yang mudik menggunakan kendaraan.

Rama (33), yang sejak Rabu (3/4/2024) pagi telah mengantre di Buffer Zone atau kantong parkir, belum memiliki tiket, lantaran di website sudah habis terjual.

“Di sini aku mau ke Wonogiri, naik mobil ini ke Palembang dulu, datang ke sini mendapati masalah tiket, rupanya pembelian secara online, kita belum tahu informasi terakhir cuma nontunai langsung ke loket,” ucapnya, Rabu (2/4/2024) siang.

Dirinya yang sudah jauh-jauh bersama keluarga dari Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka datang ke pelabuhan. Saat ini, mereka hanya pasrah menunggu kebijakan baru dari pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bangka.

“Tadi sudah (nanya), tapi belum ada kepastian ada atau tidak penambahan (pelayaran). Informasi yang di dapat tadi dari hari ini sampai tanggal 7 sudah full boking, sudah terjual dan tanggal 8 itu belum bisa dipesan, belum dibuka,” katanya.

Rama berharap, pihak pengelola Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok dapat menambah jumlah pelayaran, supaya para calon pemudik yang belum memiliki tiket dan telah antre di buffer zone, dapat berangkat dan pulang ke kampung halaman masing-masing.

“Kita berharap penambahan kapal, kalau bisa 24 jam, kalau jadwal tiket online kan cuma sampai jam 11 malam, mungkin dengan penambahan semua yang parkir disini bisa terakomodir lah untuk penyeberangan,” ucapnya.

Sementara itu, pemudik lain, Yusuf yang menggunakan sepeda motor, berhasil mendapatkan tiket, namun dengan harga jauh dari normal. Kalau harga normal sepeda motor dikenakan tarif sekitar Rp150.000. Namun dia membeli hampir dua kali lipat dari itu.

“Nggak ada kesulitan, ada yang bantu, kalau pertama-tama inikan kita belum tahu (tiket online). 250 ribu (belinya), ditambah uang rokok, tapi nggak apalah, kami yang nggak tahu, jadi tahu. (Yang jual) pakai baju biasa tadi, di luar pelabuhan tadi,” ujarnya.

Yusuf mengaku tidak keberatan dengan harga tiket yang melambung tersebut. Dirinya berharap ke depan akan sosialisasi yang lebih gencar lagi dari pihak pengelola Pelabuhan.

“Kami pemudik ini berharap, ada informasi supaya masyarakat tahu ada peraturan baru,” katanya.

Sementara itu, pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Bangka, belum memberikan tanggapan, kebijakan apa yang akan diambil terkait permasalahan tiket yang ditemui calon pemudik tersebut. (oka)