PANGKALPINANG, LASPELA – Viral video keterlibatan publik figur tanah air dalam dugaan kasus korupsi tata niaga komoditas timah. Video yang menyeret beberapa artis itu rupanya bukanlah video baru, melainkan video lama yang diunggah kembali oleh netizen dan dikaitkan dengan dugaan kasus korupsi tata niaga komoditas timah.
Pengacara muda asal Bangka Belitung, Muhamad Zainul Arifin, yang merupakan pengacara korban investasi bodong robot trading Net89 menyebutkan, video yang beredar saat ini adalah video lama ketika ia bersama korban investasi bodong tersebut melaporkan hal ini ke Bareskrim Polri pada tahun 2022-2023 lalu.
Pendiri dan Managing Partners pada kantor Advokat dan Konsultan Hukum MZA & Partners ini membantah jika statement yang beredar di medsos itu mengaitkan 8 artis publik figur dengan korupsi tata niaga komoditas timah di Babel.
Video tersebut sudah dipotong-potong oleh netizen agar kembali viral dan dikaitkan dengan kasus korupsi timah.
Ia menyebutkan, statement video yang saat ini viral dengan mengaitkan 8 artis papan atas itu dengan dugaan korupsi timah itu tidaklah benar.
“Gak ada statement saya begitu, video viral yang beredar tidak benar. Itu video lama kisaran tahun 2022-2023 terkait Kejahatan investasi bodong robot trading, jadi tidak ada hubungan dengan kasus Timah yang saat ini sedang diproses Kejagung, apalagi hubungan dengan pengembosan politik paslon 02 di Mahkamah Konstitusi,” ungkap Zainul saat dihubungi, Selasa (2/4/2024).
Ia membeberkan, jika video itu tidak ada kaitannya dengan kasus korupsi yang ditangani Penyidik Jampidsus Kejagung RI saat ini.
“Iya sekali lagi itu tidak benar, kreativitas netizen saja untuk kebutuhan konten agar viral,” bebernya.
Zainul pun meminta masyarakat maupun pihak yang dikaitkan dalam video tersebut tidak terpancing dalam kisruh yang tengah bergejolak di pusaran kasus korupsi PT Timah Tbk. Karena menurut Zainul berita dalam video itu tidak hoaks, hanya tidak tepat jika dikaitkan kasus robot trading dengan dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
“Agar publik tercerahkan dengan pemberitaan fakta bukan hoaks,” ungkapnya.
Ia juga kembali menegaskan, video yang viral beredar di lanal medsos itu konteksnya bukan terkait korupsi tata niaga komoditas timah, tapi investasi bodong robot trading beberapa tahun lalu.
“Iya betul, jadi dalam video yang viral beredar di medsos itu konteksnya bukan terkait korupsi tata niaga komoditas timah, tapi robot trading kurun waktu 2022-2023 lalu,” pungkasnya. (pra)