Produksi Cumi Bangka Tengah Turun hingga 15 Persen

BANGKA TENGAH, LASPELA – Produksi cumi di Kabupaten Bangka Tengah mengalami penurunan sebesar 10 hingga 15 persen pada tiga bulan terakhir. Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi mengatakan, penurunan produksi Cumi tersebut disebabkan oleh faktor alam. Menurutnya, para nelayan menghadapi pergeseran musim sehingga cuaca menjadi kurang bagus untuk aktivitas nelayan.

“Memang selama beberapa bulan ini kita menghadapi kendala cuaca, karena ada pergeseran musim, tapi kami juga terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan,” kata Imam, Selasa (2/4/2024).

Ia mengatakan, pihaknya memberikan penyuluhan kepada masyarakat nelayan menyikapi fenomena alam dengan tetap mengutamakan keselamatan.

“Pertama tetap mengutamakan keselamatan, jangan sampai nelayan memaksakan diri untuk turun ke laut disaat cuaca tidak bersahabat,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan kepada nelayan, seperti penyerahan 200 pelampung (lifejacket) kepada para nelayan, serta penguatan program panceklik bagi nelayan.

“Tujuan program tersebut supaya jangan sampai nelayan tidak ada penghasilan ketika tidak bisa melaut pada bulan-bulan tertentu,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan panen udang vaname di tambak rakyat Desa Terentang yang merupakan program paceklik dan hasil yang diperoleh cukup memuaskan, yaitu 700 kg dalam kurun waktu 2 bulan.

“Ada transaksi sekitar 32 juta rupiah untuk 1 kolam, kemudian ada program apartemen crab box akan kita kembangkan di Lubuk Lingkuk, serta tambak rakyat di Desa Kayu Besi,” kata Imam. (jon)