Wakil DPRD Basel Ancam Polisikan Kepala SMPN 5 Air Gegas atas Pengrusakan Plafon

TOBOALI, LASPELA – Wakil Ketua DPRD Bangka Selatan (Basel), Samson Asrimono menyebutkan berdasarkan keterangan hasil sidak DPRD Basel dari tiga orang pelaku dan Kepala Sekolah atas pengrusakan plafon 10 lokal di SMPN 5 Air Gegas bahwa pengrusakan yang dilakukan secara sengaja dengan motif agar mendapatkan kucuran anggaran rehab kelas dari pemerintah.

“Pengrusakan itu dilakukan dengan alasan untuk mengharapkan bantuan rehab sekolah mereka melakukan pengrusakan tersebut seakan-akan beberapa lokal itu sudah rusak dan tidak layak,” kata Samson, Kamis (28/3/2024).

Hanya saja, Samson menyayangkan perbuatan yang dilakukan itu tidak benar dan akan diikuti sekolah-sekolah lainnya guna mendapatkan anggaran rehab kelas.

“Tetapi yang saya sesalkan hal itu dilakukan dengan sengaja diroboh foto dan video ada kita dokumentasi saat sidak,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, hasil dokumentasi berupa foto dan video itu sudah disampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan juga ke Bupati Basel.

“Tetapi tidak ada respon tindak lanjutnya dan saya beranggapan mereka (Bupati dan Dindik) melakukan pembiaran,” tandasnya.

Samson juga menegaskan jika tidak ada sanksi dari pemerintah atas kelakuan 3 pelaku dan tukang suruh itu, maka ia akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Kalau hal itu tidak ditindak lanjuti maka ada unsur pidananya dan tidak menutup kemungkinan saya akan membuat laporan polisi atas perbuatan dugaan pengrusakan itu,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Basel, Elfan Rulyadi membenarkan adanya informasi pengrusakan 10 lokal di SMPN  5 Airgegas yang dilakukan 3 orang atas suruhan Kepala SMPN 5 Airgegas.

Ia menyebutkan, saat ini pihaknya akan menelusuri terlebih dulu informasi itu.

“Iya memang betul katanya seperti itu. Saat ini kami masih mendalami dan menelusuri serta menginterogasi apa latar belakang pengrusakan yang dilakukan sengaja oleh oknum-oknum itu,” sebutnya.

Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan sikap tegas terkait pelaku pengrusakan itu.

“Kalau saya secara pribadi belum bisa menentukan sikap apa yang akan diambil karena nanti kami harus lihat dulu latar belakangnya apa, karena belun tahu jelasnya apa, karena infonya disuruh-suruh,” terangnya. (pra)