Jaga Kerukunan, Penganut Agama Mesti Menjaga Sikap Ortodoksi Keagamaannya

PANGKALPINANG, LASPELA — Penganut agama di Provinsi Bangka Belitung mesti menjaga prinsip-prinsip atau sikap ortodoksi keagamaannya masing-masing.

Hal itu dilakukan agar masing-masing penganut agama mampu untuk menjaga hubungan antar umat beragama.

Hal demikian disampaikan oleh Direktur Madania Center Bangka Belitung, dan juga Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN SAS Babel, Rusydi Sulaiman saat menjadi narasumber dialog kerukunan intern umat Buddha yang digelar oleh Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung, Kamis (21/3/2024).

“Satu hal yang harus ditegaskan bahwa di dalam menganut sebuah agama bahwa setiap penganut agama perlu mencerna dan memahami lebih dalam tentang pola hubungan batau sinergitas hubungan antar Tuhan, alam dan manusia,” kata Rusydi.

Dikatakannya, manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan diharapkan menyentuhkan apa yang dia miliki dalam bentuk peradaban kepada alam.

Bila sinergitas antara Tuhan, alam dan manusia itu terjalin hal tersebut akan berimplikasi kepada terwujudnya kelangsungan peradaban dan kebudayaan manusia di muka bumi atau di atas biosfer bumi.

Secara spesifik di internal umat Buddha, kata Rusydi, umat Buddha juga perlu menjaga keharmonisan antar umat beragama, dan hal tersebut terkait dengan apa yang ditekuni oleh penganut agama Buddha selama ini.

Sebagai orang bijak tentunya Sidharta yang lengkapnya disebut dengan Buddha Sidharta Gautama melakukan renungan panjang di dalam kehidupannya, dan dari itu ketokohannya memberikan nuansa-nuansa tertentu yang pastinya positif.

“Yang pertama adalah kekuatan kepribadian dan kharisma yang dimilikinya dan kemudian sentuhan-sentuhan keagamaan yang didalami tentunya diharapkan tersentuhkan kepada penganut-penganutnya,” katanya.

Pihaknya juga mengajak kepada para penganut agama untuk menjaga kerukunan di tengah keragaman dan keberagaman umat.

“Pastinya enam agama di Bangka Belitung itu ada dan salah satunya adalah agama Buddha. Marilah kita menjalin hubungan antar umat manusia dan antar umat beragama di tengah keragaman dan di tengah keberagamaan yang ada di dalam fakta masyarakat Bangka Belitung,” ajaknya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan beserta yang terdiri dari tokoh-tokoh agama Buddha, organisasi-organisasi Buddha dan juga ormas-ormas pemuda agama Buddha. (*/mah)